JAKARTA, KOMPAS – Setelah menjalani masa libur kejuaraan selama empat bulan, tim angkat besi Indonesia kembali akan menjalani ketatnya persaingan di Kejuaraan Dunia dan SEA Games 2019. Kedua ajang ini menjadi pembuktian terakhir tahun ini untuk Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Kejuaraan Dunia akan bergulir di Pattaya, Thailand, 18 – 27 September 2019. Ajang ini termasuk dalam kualifikasi Olimpiade dengan level emas, atau menyediakan poin peringkat dunia paling tinggi. Selanjutnya, di Manila, Filipina, tim “Merah Putih” akan berlomba pada ajang kualifikasi Olimpiade dengan level perak di SEA Games 2019.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB PABBSI Alamsyah Wijaya mengatakan, sejauh ini baru Eko Yuli yang peringkat dunianya masuk syarat lolos Olimpiade. “Tetapi, kami tidak boleh berkecil hati. Kami mencoba menjaga asa agar lifter lain bisa memperbaiki posisi,” ujar Alamsyah, Minggu (18/8/2019).
Berdasarkan peringkat dunia yang dikeluarkan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) pada Minggu (18/8/2019), Eko Yuli Irawan menempati peringkat keenam untuk kategori lomba 61 kg. Dua lifter putra lainnya yang diproyeksikan tampil di Olimpiade masih berada di luar peringkat 10. Deni (kelas 67 kg) menempati peringkat 19. Sementara Triyatno (73 kg) berada di peringkat ke-30. Padahal, untuk tampil di Tokyo, lifter harus menempati peringkat delapan besar dunia.
Di kategori putri, Indonesia juga kurang kuat. Pemegang tiga gelar juara dunia remaja Windy Cantika Aisah (49 kg) kini duduk di peringkat dunia ke-24. Syarah Anggraini (55 kg) menempati peringkat ke-25. Nurul Akmal yang diharapkan tampil di kelas +87 kg menempati peringkat ke-20.
Lifter-lifter senior Indonesia terakhir kali tampil di Kejuaraan Asia 2019, di Ningbo, China, pada 18 – 28 April lalu. Setelah itu, Eko Yuli dan kawan-kawan kembali ke pelatnas untuk mengumpulkan kekuatan mereja menuju Kejuaraan Dunia. Di ajang ini, Indonesia menaruh harapan agar Eko Yuli dapat mempertahankan gelar juara dunia yang diraihnya dengan susah payah tahun lalu.
Alamsyah mengatakan, ada kesalahan strategi yang diterapkan lifter-lifter Indonesia pada sejumlah kejuaraan yang sudah diikuti. “Seharusnya mereka bisa mempertahankan jumlah angkatan terbaik pada setiap kejuaraan yang diikuti. Begitu angkatan turun, peringkat ikut turun,” kata Alamsyah.
Untuk berburu peluang ke Olimpiade, Alamsyah berharap lifter Indonesia dapat memperbaiki total angkatan mereka agar sama atau dapat lebih baik dari jumlah angkatan terbaik. Eko Yuli, misalnya, diharapkan bisa mengulang total angkatan terbaik 317 kg (snatch 143 kg, clean and jerk 173 kg). Angkatan total milik Deni diharapkan bisa meningkat dari 310 kg (140 kg, 170 kg) menjadi 325 kg. Triyatno juga harus bisa memperbaiki total angkatan 325 kg (145 kg, 150 kg) menjadi 345 kg.
Pelatih kepala tim angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja mengatakan, atlet-atlet yang diproyeksikan tampil di Olimpiade sudah dipanggil dan diberikan pengarahan agar lebih serius menghadapi kejuaraan. “Kami sudah memanggil atlet untuk memberikan pengarahan menjelang kualifikasi Olimpiade. Kami juga sudah menjelaskan sistem robi poin,” kata Dirdja.
Dirdja mengatakan, pihaknya memasang strategi agar lifter-lifter Indonesia dapat melakukan angkatan mendekati rekor dunia. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan poin peringkat dunia yang tinggi. Berdasarkan aturan IWF, apabila jumlah angkatan atlet bisa menyamai dengan rekor dunia, maka atlet mendapatkan poin 1.000. Poin peringkat dunia itu kemudian akan diakumulasikan untuk menentukan siapa atlet yang berhak tampil di Olimpiade.
Dirdja mengatakan, pihaknya sudah melakukan dua kali tes progres latihan pada Juni dan Juli. Dalam dua kali tes tersebut, angkatan lifter meningkat 5–10 kg. “Kami harapkan, jumlah angkatan mereka semakin meningkat mendekati rekor dunia,” ujarnya.
Sebelum tampil di Kejuaraan Dunia, kekuatan lifter Indonesia akan diuji di Kejuaraan Nasional di Bandung, Jawa Barat, 17-29 Agustus. Ajang ini akan dipakai sebagai kualifikasi atlet menuju PON Papua 2020 dan SEA Games 2019. Atlet-atlet nasional Indonesia akan tampil dalam kejuaraan ini.