Hans de Kraker Menggali Cerita Kekejaman Leluhur

KOMPAS/IDA SETYORINI

Hans de Kraker

Aktor asal Belanda, Hans de Kraker, tahu dari pelajaran sejarah di negerinya bahwa leluhurnya pernah menduduki Indonesia. Namun, pelajaran sejarah itu tidak menceritakan kekejaman yang dilakukan para leluhur terhadap bangsa Indonesia.

”Generasi saya berusaha mencari sendiri seberapa kejam leluhur kami kepada bangsa lain. Kami sedih dan malu ada leluhur yang kejam. Tetapi, kami juga senang karena ada juga leluhur yang baik dan membela bangsa Indonesia,” kata Hans di Kuningan, Jakarta, Senin (12/8/2019). Ia tahu keburukan leluhurnya dari buku-buku dan novel sejarah. Salah satunya dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

Ia senang sekali ketika cerita novel itu diadaptasi ke dalam film. Lebih senang lagi karena ia diajak bermain dalam film itu. Hans berperan sebagai Jean Marais, pelukis berkebangsaan Perancis. ”Tetapi, saya kurang puas karena banyak adegan saya yang dipotong, he-he-he,” ujar Hans, yang juga membintangi film 22 Menit, The Secret Mission, dan Asal Kau Bahagia ini.

Di layar lebar, Hans pernah memerankan tokoh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jan Pieterszoon Coen yang kejam di film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta. Memerankan tokoh kejam ternyata tidak membuat ia dibenci penonton.

”Waktu promosi film itu di Makassar, saya berpakaian sesuai peran saya sebagai orang jahat, tetapi penonton tetap senyum dan mengajak foto bersama. Bangsa Indonesia sangat pemaaf. Saya bersyukur untuk itu,” ujarnya.