Indonesia Targetkan Lima Medali di “World Skills Competition” 2019
›
Indonesia Targetkan Lima...
Iklan
Indonesia Targetkan Lima Medali di “World Skills Competition” 2019
Oleh
Soelastri Soekirno
·3 menit baca
Jakarta, Kompas-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menargetkan lima medali pada kompetisi keterampilan sedunia (World Skills Competition/WSC) yang akan digelar di Kazan, Rusia pada 22-27 Agustus 2019 mendatang. Dua tahun lalu di Dubai, delegasi Indonesia meraih enam medali emas.
Hal itu disampaikan M Bakrun, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan pada Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Dia berharap, lima medali yang ditargetkan di Kazan semuanya berupa medali emas. WSC adalah kompetisi keterampilan sedunia yang berlangsung dua tahun sekali.
“Pekan lalu, Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan seluruh anggota delegasi mengatakan akan memberi hadiah kepada penerima medali. Saya berharap apa yang disampaikan bapak Presiden menjadi penambah semangat delegasi,” kata Bakrun, Minggu (18/8/2019) menjelang tengah malam, sebelum berangkat ke Kazan.
Keberangkatan Bakrun dan para anggota delegasi merupakan rombongan terakhir kontingen Indonesia yang bertolak ke Kazan. Dalam rombongan itu terdapat antara lain para pemuda yang sudah berada di level ahli dan M Bakrun selaku pemimpin delegasi Indonesia yang berkekuatan total 75 orang. Sebelumnya, Jumat dan Sabtu (16-17/8/2019), sebagian anggota delegasi sudah berangkat ke Kazan.
Kontingen Indonesia terdiri dari peserta lomba yang terbagi menjadi dua, lulusan SMK yang disebut competitor dan mereka yang sudah bekerja baik sebagai guru SMK maupun bekerja di perusahaan (expert). Jumlah competitor ada 32 orang, sedangkan para expert yang mewakili Indonesia ada 29 orang. Mereka akan mengikuti 58 jenis lomba. Sisanya, pimpinan delegasi, delegasi teknis, pimpinan tim dan lainnya.
“Jumlah competitor dan expert yang kami kirim sama dengan utusan ke WSC 2017 Dubai. Mereka itu orang pilihan yang sudah berpengalaman mengikuti lomba keterampilan tingkat internasional. Terakhir para competitor dan expert ikut Asia Skills Competition di Abu Dhabi tahun 2018,” jelas Bakrun. Saat itu, delegasi Indonesia mendapat enam medali emas.
Para competitor berangkat lebih dulu bersama Nur Widyani, Kepala Sub Direktorat Perserta Didik Direktorat PSMK Kemendikbud yang menjadi pimpinan delegasi teknis karena pada 17 Agustus kemarin, mereka harus mengikuti pertemuan awal pra kompetisi di Kazan. “Kami harus mengikuti pertemuan lebih dulu, sehingga keberangkatan dibagi dalam tiga rombongan,” kata Nur.
Mengenai persiapan wakil Indonesia yang akan bertanding nanti, Nur menyatakan para competitor dan expert selain pernah mengikuti lomba di tingkat regional (ASEAN) dan internasional juga sudah mengikuti pelatihan di berbagai tempat pelatihan di Indonesia. Lama pelatihan sekitar 10 bulan.
Menurut Nur, dalam soal keterampilan, wakil Indonesia unggul di bidang seperti prototipe model, desain desain dan teknologi informasi. Kemampuan wakil pemuda Indonesia pada WSC 2017 lalu membawa mereka ke peringkat 12 dari 78 negara peserta dengan perolehan dua medali perak.
Tidak percaya diri
Pada kesempatan terpisah Bakrun menyatakan, sebenarnya tak ada alasan meragukan kemampuan wakil Indonesia di forum lomba kompetensi internasional, sebab pemuda Indonesia mampu berprestasi. “Satu hal yang menjadi kelemahan wakil Indonesia, masih ada rasa kurang percaya diri. Maklumlah dari sisi fisik, wakil dari negara lain seperti negara di Eropa dan Amerika berbadan besar dan tinggi, tetapi kami sudah coba mengatasinya. Tampaknya rasa percaya diri anak-anak sudah membaik,” jelasnya.
Upaya yang kementerian lakukan untuk memompa rasa percaya diri peserta antara lain terus menambah keterampilan, daya tahan fisik dan daya tahan mental. “Jadi kami latih mereka di semua hal,keterampilan, fisik dan psikis,” ujar Bakrun.
Dalam pelaksanaan WSC 2019 ini, Indonesia wakil Indonesia akan bertanding antara lain di bidang pembuatan kabinet, IT software solutions for business,mobile robotics, terapi kecantikan, tata rambut, teknologi dalam fashion, prototip modelling, plumbing dan heating, servis restoran hingga mekatronik. Sekitar 1.300 peserta dari 78 negara akan unjuk kemampuan dalam kompetisi bergengsi tersebut.