Sikapi Kabut Asap, Wali Kota Jambi Keluarkan Maklumat
›
Sikapi Kabut Asap, Wali Kota...
Iklan
Sikapi Kabut Asap, Wali Kota Jambi Keluarkan Maklumat
Menyikapi kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi empat hari terakhir, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengeluarkan Maklumat tentang Antisipasi Dampak Kabut Asap. Maklumat itu berisi instruksi bagi para pihak untuk bersiap siaga mengantisipasi dampak paparan asap.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Menyikapi kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi empat hari terakhir, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengeluarkan Maklumat tentang Antisipasi Dampak Kabut Asap. Maklumat itu berisi instruksi bagi para pihak untuk bersiap siaga mengantisipasi dampak paparan asap.
Fasha menyebut maklumat itu sebagai bentuk antisipasi agar jangan sampai banyak korban berjatuhan akibat paparan asap. ”Kami tidak mau sampai ada korban terpapar karena asap, apalagi jika korbannya masih anak-anak,” katanya, Selasa (20/8/2019).
Kami tidak mau sampai ada korban terpapar karena asap, apalagi jika korbannya masih anak-anak. (Syarif Fasha)
Dalam Maklumat Nomor 180 Tahun 2019, yang ditandatangani 18 Agustus 2019, disebutkan, pantauan sistem monitoring kualitas udara (AQMS) telah menunjukkan peningkatan parameter partikulat (debu) di udara. Kondisinya memasuki kategori tidak sehat hingga berbahaya bagi kesehatan.
”Dengan ini kami mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan. Dianjurkan pula untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar,” lanjutnya.
Warga yang mengalami gangguan pernapasan disarankan agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat atau puskesmas di wilayah masing-masing.
Selain itu, pihak sekolah agar menyediakan ruangan unit kesehatan sekolah (UKS) sebagai ruangan pemulihan. Hal serupa berlaku di semua perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jambi.
Adapun puskesmas diminta menyiapkan ruangan khusus bagi pasien penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang membutuhkan pelayanan oksigen, nebulizer, hingga obat-obatan yang diperlukan.
Dilarang membakar
Secara khusus dalam maklumat, Fasha meminta masyarakat tidak membakar sampah di pekarangan rumah, lahan-lahan kosong, ataupun kebun. Dilarang pula membuang puntung sembarangan, baik rokok maupun kayu yang masih terbakar. Sistem keamanan lingkungan di setiap RT ditingkatkan, terutama terhadap siaga bencana kebakaran.
Asap mengurangi jarak pandang dari biasanya 10.000 meter kini menjadi 4.000 meter.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, sejauh ini belum ada peningkatan kasus penderita ISPA di Kota Jambi. Jumlah pasien yang teridentifikasi mengalami ISPA sekitar 1.700 orang.
”Untuk di Kota Jambi, sejauh ini kondisinya masih normal,” kata Ike Silviana, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Provinsi Jambi. Namun, pihaknya menyiapkan penanganan awal, di antaranya membagikan masker gratis bagi masyarakat.
Direktur Beranda Perempuan Zubaidah mendorong agar pemerintah daerah memprioritaskan penanganan bagi kelompok warga yang rentan terpapar seperti anak dan ibu hamil. Pihak sekolah wajib mempersiapkan ruang belajar yang aman dari paparan asap.