Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Bali mengoptimalkan pemanfaatan energi bersih untuk menguatkan sistem ketenagalistrikan. Bali diproyeksikan menjadi daerah unggulan dan pusat edukasi pengembangan energi bersih tersebut.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Bali mengoptimalkan pemanfaatan energi bersih untuk menguatkan sistem ketenagalistrikan. Bali diproyeksikan menjadi daerah unggulan dan pusat edukasi pengembangan energi bersih tersebut.
Hal itu dikatakan Menteri ESDM Ignasius Jonan seusai menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama Pemprov Bali dan PT PLN (Persero) tentang Penguatan Sistem Ketenagalistrikan dengan Pemanfaatan Energi Bersih di Bali, Rabu (21/8/2019).
“Gubernur Bali sangat mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai bauran energi baru terbarukan 23 persen pada 2025,” kata Jonan.
Jonan mengatakan, jika target bauran energi dalam energi baru terbarukan (EBT) secara nasional mencapai 23 persen pada 2025, maka Pemprov Bali diharapkan membuat target pencapaian bauran energi di Bali mencapai 50 persen dalam Rencana Umum Energi Daerah. Menurut Jonan, penambahan kapasitas EBT di Bali dapat diperoleh dari pembangkit listrik tenaga surya.
Koster menyatakan, tengah mendesain program Bali mandiri energi dan energi bersih di Bali. Program itu untuk menunjang keberadaan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Pembangungan pembangkit listrik di Bali yang menggunakan energi bersih itu, menurut Koster, merupakan prinsip dan menjadi keharusan.
“Ini juga disesuaikan dengan visi pembangunan Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk menuju Bali era baru,” kata Koster.
Koster juga menyatakan Pemprov Bali menyediakan lahan seluas 10 hektar di Kabupaten Bangli untuk kampus politeknik kelistrikan yang akan dibangun Kementerian ESDM. Keberadaan perguruan tinggi itu juga dirancang menjadi pusat edukasi energi bersih di Indonesia.
Kerjasama
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani dan Gubernur Bali I Wayan Koster menandatangani naskah perjanjian kerja sama tentang Penguatan Sistem Ketenagalistrikan dengan Pemanfaatan Energi Bersih di Bali.
Kerja sama itu, berisi rencana pembangunan Jawa Bali Connection (JBC) 500 kilo volt, rencana pengembangan dan pembangunan infrastruktur jaringan gas alam cair (LNG) dan terminal LNG, dan peningkatan kapasitas jaringan listrik menuju jaringan cerdas (smart grid). Selain itu, menurut Sripeni, adalah kerja sama menyangkut penerapan tarif khusus untuk biaya pemanfaatan energi bersih hingga usulan pengembangan pembangkit yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.