Kantor DPP Golkar Dilempar Bom Molotov, Kader Serahkan ke Kepolisian
›
Kantor DPP Golkar Dilempar Bom...
Iklan
Kantor DPP Golkar Dilempar Bom Molotov, Kader Serahkan ke Kepolisian
Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta, dilempari bom molotov oleh sekelompok tak dikenal. Sejumlah pengurus Partai Golkar menyerahkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian dan tidak ingin menduga-duga motif peristiwa tersebut.
Berdasarkan pantauan pada Rabu (21/8/2019) sore, Kantor DPP Partai Golkar terlihat sudah kondusif dan aktivitas di dalam kantor telah normal. Namun, dua petugas keamanan tetap berjaga di dalam gerbang. Beberapa orang dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) berseragam juga terlihat berada di sekitar kantor.
Pelemparan bom molotov di Kantor DPP Partai Golkar dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan sementara, polisi menemukan pelaku melempar dua botol bekas sirup yang diduga berisi bahan bakar.
Sementara dari keterangan saksi, pelaku berjumlah empat orang yang mengendarai dua sepeda motor berboncengan. Mereka memakai helm tertutup dan menggunakan masker.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjumlah empat orang yang mengendarai dua sepeda motor berboncengan
Meski demikian, pelaku tidak sempat menyalakan api di dua bom molotov tersebut karena panik melihat saksi. Setelah melemparkan bom, keempat pelaku langsung pergi melarikan diri mengarah ke jalan S Parman, Jakarta Barat.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono yang ditemui di lokasi kejadian menyerahkan kepada kepolisian terkait peristiwa pelemparan bom molotov ini. Dia juga tidak ingin menduga apa motif dari para pelaku tersebut.
"Jangan biarkan politik kekerasan apalagi pemaksaan kehendak dengan segala cara masuk ke dalam dunia politik. Kemarin kita sudah disibukkan dengan politik identitas yang bisa mengancam persatuan kesatuan bangsa. Tetapi alhamdulillah bisa kita lalui," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzilly. Dia juga tidak bisa mentolerir kekerasan dan tidak seharusnya cara tersebut dilakukan dalam berpolitik.
"Kalau memang kader Partai Golkar (pelakunya), pasti tidak akan menggunakan cara-cara seperti itu dan membuat kerusakan aset partai. Saya belum tahu pelakunya dan semoga polisi dapat mengungkap motif dibalik pelemparan bom molotov itu," katanya.