Iran Pamerkan Bavar-373, Rudal Pertahanan Udara Buatan Sendiri
›
Iran Pamerkan Bavar-373, Rudal...
Iklan
Iran Pamerkan Bavar-373, Rudal Pertahanan Udara Buatan Sendiri
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
TEHERAN, KAMIS – Di tengah ketegangan hubungan dengan Amerika Serikat, Iran memamerkan sistem pertahanan udara terbaru yang diberi nama Bavar-373, Kamis (22/8/2019). Peluncuran itu dihadiri langsung oleh Presiden Hassan Rouhani.
Para pejabat Iran menyebutkan bahwa Bavar-373 merupakan sistem pertahanan rudal jarak jauh darat ke udara yang dikembangkan sendiri oleh Iran. Teheran telah mengembangkan industri persenjataan domestiknya dalam skala besar ketika menghadapi sanksi internasional dan embargo yang melarang Iran mengimpor banyak senjata.
Iran mulai membangun sistem pertahanan udara Bavar--yang berarti "yakin"--setelah pembelian sistem pertahanan S-300 dari Rusia tahun 2010 ditunda akibat sanksi internasional.
Seperti diansir kantor berita pemerintah IRNA, Rouhani menginstruksikan agar Bavar-373 dimasukkan ke dalam jaringan pertahanan rudal Iran. "Saat ini bahwa musuh-musuh kami tidak menerima logika, kami tidak bisa merespons dengan logika," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Ketika musuh menembakkan sebuah rudal kepada kami, kami tidak bisa berpidato dan mengatakan, \'Wahai Tuan Roket, tolong jangan serang negara kami dan rakyat kami yang tidak berdosa. Bapak peluncuran roket, jika Anda mampu, silakan tekan tombol dan hancurkan sendiri rudal itu di udara\'," tambah Rouhani.
Rabu lalu, televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa Bavar-373 mampu mengenali hingga 100 target dalam waktu bersamaan dan menghadang mereka dengan enam senjata yang berbeda.
Sistem rudal jarak jauh Bavar-373… mampu bersaing dengan sistem pertahanan S-300 buatan Rusia dan rudal Patriot Amerika Serikat.
"Sistem rudal jarak jauh Bavar-373 cocok untuk kondisi geografi Iran dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer… dan mampu bersaing dengan sistem pertahanan S-300 buatan Rusia dan rudal Patriot Amerika Serikat,” demikian disiarkan IRNA.
Sementara itu Menteri Pertahanan Amir Hatami mengatakan, ”Dengan sistem pertahanan udara jarak jauh ini kami bisa mendeteksi… target atau pesawat pada jarak lebih dari 300 kilometer, menguncinya pada jarak 250 kilometer, dan menghancurkannya di jarak 200 kilometer."
Sistem Bavar-373, ujar Rouhani dalam sambutannya yang disiarkan televisi usai peluncuran Bavar pada “pameran industri pertahanan nasional”, "lebih baik daripada S-300 dan mendekati S-400.”
Sebuah gambar yang dikeluarkan oleh kantor Kepresidenan Iran memperlihatkan sistem pertahanan Bavar dipasang di belakang truk militer di Teheran. Iran memasang sistem pertahanan udara S-300 pada Maret 2016 setelah beberapa tahun tertunda dan setelah kesepakatan nuklir yang memungkinkan pencabutan sanksi internasional dicapai.
Para analis militer Barat menyebutkan, Iran seringkali membesar-besarkan kemampuan persenjataannya. Meski demikian, program pengembangan rudal balistik jarak jauh Iran membuat Washington khawatir dan menarik diri secara unilateral dari kesepakatan nuklir 2015.
Sejak tahun 1992, Iran mengembangkan industri pertahanan dalam negeri yang telah menghasilkan senjata-senjata ringan dan berat, mulai dari mortir dan torpedo hingga tank dan kapal selam.
Pada Selasa (20/8/2019), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberikan peringatan di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa di bawah kesepakatan nuklir Iran, embargo senjata PBB terhadap Iran akan berakhir pada Oktober 2020. (AFP/REUTERS)