Kota Bogor Janji Dukung Penuh KRB Jadi Situs Warisan Dunia
›
Kota Bogor Janji Dukung Penuh ...
Iklan
Kota Bogor Janji Dukung Penuh KRB Jadi Situs Warisan Dunia
Oleh
Ratih P Sudarsono
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mendapat dukungan tertulis dari berbagai pihak untuk resmi didaftarkan ke UNESCO sebagai situs warisan dunia. Pemerintah Kota Bogor juga memastikan pembangunan kota ke depan terintegrasi dengan perencanaan KRB, kebun raya tertua di Indonesia, itu sebagai situs warisan dunia.
Deklarasi dukungan ini disampaikan bersamaan dengan acara FGD ke-5 yang bertema ”Kota Bogor Kota Pusaka Terintegrasi dengan Kebun Raya Bogor (KRB) Menuju World Heritage” di Gedung Konservasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jalan Otista, Kota Bogor, Rabu (21/8/2019).
”Kami mendukung KRB diusulkan menjadi situs peninggalan dunia. Perencanaan pembangunan kota akan kami integrasikan dengan KRB sebagai situs warisan dunia. Caranya, memperbanyak berkomunikasi,” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Menurut Dedie, Kota Bogor harus mengantisipasi jika KRB menjadi situs warisan dunia karena wisatawan mancanegara akan banyak berkunjung ke Kota Bogor. Pihaknya harus menyiapkan infrastruktur akomodasi termasuk sumber daya manusianya.
”Wisatawan akan makin banyak datang dan kita harus mengupayakan mereka bisa lebih lama tinggal di Kota Bogor. Sehingga kontribusi keberadaan KRB semakin terasa bagi Kota Bogor,” kata Dedie, yang mengungkapkan pajak pendapatan yang diterima Pemkot Bogor dari KRB sebesar Rp 1,1 miliar per tahun.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Prof Dr Enny Sudarmonowati mengatakan, target dokumen nominasi (dossier) pengajuan KRB sebagai situs warisan dunia pada September 2019 ini. Dengan begitu ketika batas akhir pengajuan ini pada Februari 2020, semua persyaratan yang harus dipenuhi sudah lengkap diterima UNESCO. Inisiasi pengusulan KRB LIPI menjadi situs warisan dunia dimulai sejak 25 September 2017 dalam FGD pertamanya.
”Ada enam dari Indonesia yang disiapkan untuk diusulkan menjadi situs warisan dunia. Sejauh ini, tinggal dua yang dipertimbangkan bisa, yaitu KRB LIPI dan Kota Yogyakarta. Yang paling siap adalah kami, KRB LIPI. Karena itu, kami bersemangat untuk menuntaskannya dan sangat berharap mendapat dukungan dari semua pemangku kepentingan. Setiap tahun, satu negara hanya bisa mengajukan satu usulan,” katanya.
Ada enam dari Indonesia yang disiapkan untuk diusulkan menjadi situs warisan dunia. Sejauh ini, tinggal dua yang dipertimbangkan bisa, yaitu KRB LIPI dan Kota Jogyakarta. Yang paling siap adalah kami, KRB LIPI.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Dr R Hendrian mengatakan, FGD atau lokakarya ke-5 kali ini khusus membahas satu substansi dokumen nominasi, yaitu rencana manajemen konservasi dan pengembagan KRB dalam tata Kota Bogor terkait dengan Bogor sebagai “Kota Pusaka”.
”Selain dokumen dukungan tertulis yang kami terima dari para pemangku kepentingan, dokumen hasil FGD ini juga akan kami kirim ke UNESCO,” katanya.
Enny Sudarmonowati mengatakan, penjelasan Wakil Wali Kota Dedie dan Kepala Bidang Perencanan Pembangunan Wilayah Bappeda Kota Bogor Taufik tentang rencana pembangunan dan revitalisasi kawasan di sekitar KRB, khususnya yang berada di depan pintu utama KRB dan sepanjang Jalan Otista, yang akan terintegrasi dengan keradaan KRB, itu yang sangat diharapkan KRB LIPI.
Karena itu, ketika masuk ke Kota Bogor dari Jalan Tol Jagorawi sudah terasa atmosfer situs warisan dunianya. Untuk itu, diingatkan pula agar pembangunan gedung-gedung di sepanjang jalan itu tidak mengulangi ”kesalahan” sebelumnya, yang mengizinkan bangunan hotel melebihi ”tinggi” kebun KRB.
Menurut Emmy, Pemkot Bogor juga saat ini tengah mengupayakan mencari kantong-kantong parkir bagai kendaraan wisatawan, sebelum bangunan khusus parkir terbangun untuk mencari kantong-kantong parkir bagi kendaraan wisatawan, bangunan khusus untuk perkir ada. Kantong-kantong parkir itu, misalnya, ada di dalam mal Lippo Plaza Keboen Raya Bogor dan Apartemen Residence Botanica.
Enny juga mengingatkan, kemungkinan pihaknya dan Pemkot Bogor duduk bersama lagi dengan IPB guna mengembalikan fungsi seperti semula terminal bus pariwisata sebagai tempat parkir bus-bus wisata ke KRB. Saat ini, terminal bus itu berubah fungsi menjadi terminal bus bagi bus Damri dan mobil-mobil pribadi yang disewakan atau pengunjung Mal Botani Square.
”Dulu, underpass yang dibangun di bawah Jalan Padjadjaran di depan Kampus IPB adalah untuk digunakan wisatawan yang busnya parkir di terminal itu lalu berjalan kaki, menyeberang di underpass itu menuju KRB,” katanya.