logo Kompas.id
Panji Koming Menatah Sejarah ...
Iklan

Panji Koming Menatah Sejarah

Sesungguhnya, kecerdikan Pak DeKa sudah terlihat ketika ia membangun latar peristiwa rekaan kartunnya pada masa Kerajaan Majapahit sebagai masa kini. Sementara masa kontemporer, di mana kita hidup sekarang ini, adalah masa 500 tahun kemudian.

Oleh
Putu Fajar Arcana
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L7c0Vcaxhl5Knw93WXw6kSncce4=/1024x617/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FFC-09783-31-ROS017_1566439826.jpg
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Kartunis "Panji Koming" Dwi Koendoro Brotoatmojo

Dalam sikap penuh rasa hormat, Panji Koming berdiri. Ia menakupkan kedua tangan di dadanya. Pada batu besar di bawahnya, tertulis, ”Selamat Jalan Pak Swan”. Sementara Pailul berjalan menjauh sembari mengucapkan, ”Asyik, lho, menulis sejarah.”

Kartun dalam lima panel itu sudah pasti menjadi goresan terakhir kartunis Dwi Koendoro Brotoatmojo, yang dimuat pada edisi Kompas Minggu, 18 Agustus 2019. Dua tokoh yang mewakili suara rakyat jelata, Panji Koming dan Pailul, sesungguhnya sedang mengucapkan ”selamat jalan” atas kepergian tokoh penting dalam perjalanan harian Kompas, Polycarpus Swantoro. Pak Swan, demikian kami memanggilnya, berpulang pada Minggu (11/8/2019) sekitar pukul 03.30 dini hari. Di mata Dwi Koendoro dan juga bagi kami, Pak Swan tak sekadar pernah menjadi guru sejarah pada masa hidupnya, tetapi lebih-lebih turut berdarah-darah menatah sejarah, sebagaimana yang kini tercatat dalam biografi pendirian harian Kompas.

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000