Kematian Julius Usman, adalah satu akibat dari ketegangan politik setelah munculnya Surat Perintah 11 Maret 1966 dari Presiden Soekarno (waktu itu), kepada Soeharto. Surat itu diterbitkan menanggapi ketegangan sosial dan kian maraknya suara kritis atas kepemimpinan Soekarno.
Lewat surat itu Soekarno memberikan wewenang kepada Letjen Soeharto, waktu itu Menteri Panglima Angkatan Darat, untuk mengambil “segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan Revolusi”. Lewat surat itulah kekuasaan Soekarno mulai terkikis, dan Soeharto muncul sebagai pimpinan baru.
Apalagi MPRS dalam Sidang Umum ke-IV 5 Juli 1966 bukan hanya menolak pertanggungjawaban Soekarno, tapi juga menanggalkan beberapa wewenang dan gelar Soekarno, termasuk gelar Presiden Seumur Hidup. Walau pun Soekarno tetap presiden, tapi sebagian kekuasaannya pindah ke Soeharto. Inilah awal ketegangan masyarakat yang pro Soekarno dengan mereka yang bertekad mengakhiri kekuasaan Soekarno, antara lain kesatuan aksi mahasiswa dan pelajar Indonesia, KAMI dan KAPI.
Belakangan Soekarno menyatakan surat itu bukan surat pemindahan kekuasaan, melainkan surat perintah yang biasa. Surat itu bukan alat untuk mengadakan kudeta. Bahkan, dalam pidato peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1966, Soekarno menuduh ada gerakan revolusioner palsu yang menentangnya.
Sebenarnya kekuasaan Soekarno sudah terkikis, dan pemerintahannya makin tertatih-tatih. Sebaliknya Soeharto waktu itu juga lamban menyelesaikan proses peralihan kekuasaan, meski sudah didukung MPRS.
Pidato Soekarno rupanya membakar semangat pendukungnya. Mereka menyerang penentang Soekarno di berbagai wilayah. Massa pro Bung Karno menyerang markas KAMI dan KAPI, kampus Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Parahiyangan di Bandung, pada 19 Agustus 1966. Resimen mahasiswa Mahawarman dari Unpar, mencoba mempertahankan kampus. Penggunaan senjata pun tak terhindar, karena kedua pasukan dibekali senjata. Dalam insiden itu lah anggota Mahawarman Julius Usman tewas tertembak.