Sinar Mas Bantu Kebutuhan Air Bersih Pengungsi Gempa di Sulawesi Tengah
›
Sinar Mas Bantu Kebutuhan Air ...
Iklan
Sinar Mas Bantu Kebutuhan Air Bersih Pengungsi Gempa di Sulawesi Tengah
Bantuan berupa pasokan air bersih diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengungsi terutama selama musim kemarau.
Oleh
Fajar Ramadhan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sinar Mas melalui Eka Tjipta Foundation memberikan bantuan untuk masyarakat Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang tinggal di pengungsian akibat bencana gempa bumi 2018. Bantuan berupa pasokan air bersih diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengungsi terutama selama musim kemarau.
“Mengingat tumbuh dan berkembangnya Sinar Mas tak terlepas dari kehadiran, juga peran serta masyarakat,” ujar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Bantuan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Bantuan secara simbolik diserahkan secara langsung oleh Saleh bersama Direktur Eksekutif ETF, Ardy Chandra kepada Pelaksana Harian Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita. ETF juga menggandeng Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI).
“Semoga bantuan ini dapat mengurangi potensi serangan dehidrasi serta penyebaran penyakit akibat kurangnya ketersediaan air bersih di puncak musim kemarau,” kata Saleh.
Aksi yang didukung oleh Asia Pulp and Paper Sinar Mas bukan kali pertama. Pada Oktober 2018, ETF Sinar Mas bersama Yayasan Buddha Tzu Chi dan TNI sudah membangun rumah tinggal untuk warga korban bencana di Palu, Donggala, Lombok dan Nusa Tenggara Barat. Mereka juga membangun infrastruktur dan layanan publik seperti klinik, rumah ibadah, dan sekolah.
Kemitraan tersebut berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi. Kemitraan berlanjut pada pembangunan infrastruktur yang dikomandoi oleh unit Zeni TNI. Selain itu, pada Mei 2019, Sinar Mas membantu renovasi sarana pendidikan dan peribadatan pasca banjir bandang yang melanda Sentani dan Pandeglang.
Kepedulian Sinar Mas terhadap masyarakat yang terdampak bencana sudah berlangsung lama, baik pada tahap tanggap darurat maupun rekonstruksi. Hal itu dilakukan pascagempa dan tsunami Aceh pada 2004, gempa Yogyakarta (2006), Tasikmalaya (2009) dan gempa di Sumatera Barat dan Jambi (2010).
Guna meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap mitigasi bencana alam, ETF juga telah menerbitkan buku berjudul Disaster Management di Negeri Rawan Bencana pada 2006. Di dalamnya berisi rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan.