Musisi Taylor Swift baru saja mengeluarkan album terbarunya yang berjudul ”Lover”. Album itu menandai permulaan baru buat Swift, baik di industri musik maupun di kehidupan pribadi.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·2 menit baca
Musisi Taylor Swift baru saja mengeluarkan album terbarunya yang berjudul Lover. Album itu menandai permulaan baru buat Swift, baik di industri musik maupun di kehidupan pribadi.
Album tersebut diluncurkan pada 23 Agustus 2019 di bawah naungan Republic Records. Ada 18 lagu dalam album ke-7 Swift tersebut. Jumlah lagunya lebih banyak dibandingkan dengan album-album sebelumnya. Album Red, misalnya, memuat 16 lagu, sedangkan album 1989 memuat 13 lagu.
Lover menjadi simbol keuletan Swift di dunia musik setelah berseteru dengan Scott Borchetta dan Scooter Braun musim panas ini. Label musik Big Machine Label Group, tempat Swift bernaung, dijual oleh sang pemilik, Borchetta, kepada Braun. Penjualan ini disertai pula dengan penjualan rekaman master Swift. Ia pun kehilangan hak atas lagu-lagu ciptaannya sendiri.
Isu ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sejumlah musisi bahkan memberikan dukungan kepada Swift, antara lain Halsey dan Kelly Clarkson. Baru-baru ini Swift mengumumkan akan merekam ulang lagu-lagu lamanya.
Sejumlah lagu dalam album ini telah diluncurkan Swift kepada publik. Lagu ”ME!” yang ia nyanyikan bersama Brendon Urie diluncurkan pada April 2019. Sementara itu, lagu ”You Need to Calm Down” diluncurkan pada Juni 2019.
Saat musik video ”ME!” keluar, Swift mendorong fans-nya untuk menemukan petunjuk tersembunyi di video itu. Petunjuk tersebut berkaitan dengan judul album terbarunya. Petunjuk disisipkan di video pada menit pertama detik ke-56. Di situ ada tanda neon dengan tulisan ”Lover”.
Album Lover dibuka dengan lagu berjudul ”I Forgot That You Existed”. Lagu ini ditulis Swift bersama Louis Bell dan Adam King Feeney. Ada kesan ringan dan ceria yang dibawa Swift melalui lagu ini. ”I Forgot That You Existed” melantun dengan santai dan tidak berlebihan. Istilahnya, effortless.
Lagu tersebut bercerita tentang perubahan sikap Swift terhadap orang-orang yang tidak menyukainya. Jika dulu ia melawan lewat lagu ”Look What You Made Me Do”, kini Swift lebih legawa.
Perseteruan dengan sejumlah selebritas (sebut saja Kanye West dan Kim Kardhasian West) ia tutup melalui lirik, ”I forgot thatyou existed. It isn’t love, it isn’t hate. It’s just indifference”.
Lirik tersebut berarti, Aku lupa bahwa kamu ada. Ini bukan kasih sayang, ini bukan kebencian. Ini hanya sikap tak acuh.
Pesan tersebut sekaligus jadi simbol evolusi Swift menjadi pribadi yang lebih dewasa. Musisi yang pernah disebut ”ular” ini telah mengubah si ”ular” menjadi ”kupu-kupu”. Simbol ini terlihat di musik video ”ME!” ketika ular putih berubah menjadi sejumlah kupu-kupu yang beterbangan.
Kesan gelap dan berapi-api pada album sebelumnya, Reputation, berubah menjadi lebih lembut di album kali ini. Warna pastel yang ceria dan bubbly-bubblegummy lebih mendominasi di album Lover.
Seperti judul albumnya, lagu-lagu di album ini tidak jauh dari tema percintaan, contohnya ”Lover”, ”Paper Rings”, dan ”Cruel Summer”.
Selain tema cinta, penyanyi berusia 29 tahun ini juga bercerita seputar kesehatan ibunya, Andrea Swift. Andrea didiagnosis menderita penyakit kanker untuk yang kedua kalinya. Taylor Swift mencurahkan perasaannya melalui lagu ”Soon You’ll Get Better”. Lagu ini dinyanyikan bersama dengan Dixie Chicks.
Lover bisa dibilang sebagai album terakhir Swift di usia 20-annya. Di dekade kedua dalam hidupnya, Swift telah membuat enam album. Selain Lover, ada pula album berjudul Reputation, 1989, Red, dan Speak Now.
Dalam sebuah wawancara dengan Vogue, Swift mengatakan bahwa Lover merupakan album favoritnya sejauh ini.
”Album ini terasa seperti permulaan baru dalam banyak cara. Album ini merupakan surat cinta untuk mencintai dalam semua hal yang menjengkelkan, penuh semangat, menarik, memesona, mengerikan, tragis, dan kemuliaan yang indah,” tutur Swift.