Kereta Khusus ke Bandara Internasional Yogyakarta Beroperasi Akhir 2020
›
Kereta Khusus ke Bandara...
Iklan
Kereta Khusus ke Bandara Internasional Yogyakarta Beroperasi Akhir 2020
Layanan kereta api khusus ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2020. Pengoperasian kereta api khusus itu diharapkan bisa memudahkan mobilitas penumpang menuju Bandara Internasional Yogyakarta serta membuat maskapai bersedia memindahkan penerbangan ke bandara itu.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
WATES, KOMPAS - Layanan kereta api khusus ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2020. Pengoperasian kereta api khusus itu diharapkan bisa memudahkan mobilitas penumpang menuju Bandara Internasional Yogyakarta serta membuat maskapai bersedia memindahkan penerbangan ke bandara itu.
"Kereta api khusus itu ditargetkan beroperasi akhir 2020," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Bandara Internasional Yogyakarta, Minggu (25/8/2019).
Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara baru di wilayah DIY. Bandara itu sudah mulai beroperasi secara terbatas pada Mei 2019, tapi sampai sekarang, pembangunan bandara yang berlokasi di Kecamatan Temon, Kulon Progo, itu masih dalam tahap penyelesaian. Berdasar data PT Angkasa Pura I, bandara itu ditargetkan beroperasi penuh pada Desember 2019.
Budi Karya mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan konektivitas antar-moda di Bandara Internasional Yogyakarta. Untuk meningkatkan konektivitas tersebut, pemerintah berencana membuka layanan kereta api khusus hingga ke Bandara Internasional Yogyakarta.
Menurut rencana, kereta api khusus itu akan melayani penumpang dari Stasiun Tugu, Kota Yogyakarta, menuju ke Stasiun Kedundang, Kulon Progo, lalu berlanjut ke Bandara Internasional Yogyakarta. Namun, sebelum kereta api itu bisa beroperasi, pemerintah mesti membangun rel atau jalur kereta api dari Stasiun Kedundang hingga Bandara Internasional Yogyakarta.
"Stasiun Kedundang saat ini memang sudah tidak dioperasikan. Tapi nanti pada saat kita akan membuat jalur kereta api sampai Bandara Internasional Yogyakarta, stasiun ini akan menjadi titik persimpangan," kaya Budi Karya
Budi Karya menuturkan, jalur kereta api dari Stasiun Kedundang ke Bandara Internasional Yogyakarta akan dibangun secara elevated (melayang). Berdasarkan rencana pemerintah, pembangunan jalur kereta api itu akan dimulai pada Oktober 2019. Pada tahap pertama, pemerintah akan membangun rel itu dari dua arah sekaligus, yakni dari sekitar Stasiun Kedundang dan dari sekitar Bandara Internasional Yogyakarta.
"Stasiun Kedundang saat ini memang sudah tidak dioperasikan. Tapi nanti pada saat kita akan membuat jalur kereta api sampai Bandara Internasional Yogyakarta, stasiun ini akan menjadi titik persimpangan," ungkap dia.
Stasiun Wojo
Budi Karya menambahkan, sebelum kereta api khusus ke Bandara Internasional Yogyakarta beroperasi, para penumpang yang menuju bandara tersebut dilayani dengan sejumlah moda transportasi. Salah satunya adalah dengan kereta api yang dioperasikan dari Stasiun Maguwo, Kabupaten Sleman, DIY, hingga Stasiun Wojo di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dari Stasiun Wojo, para penumpang kereta api yang beroperasi mulai Mei 2019 itu bisa naik bus hingga ke Bandara Internasional Yogyakarta. Perjalanan menggunakan kereta api dari Stasiun Maguwo ke Stasiun Wojo membutuhkan waktu sekitar 45 menit, sementara perjalanan dari Stasiun Wojo ke Bandara Internasional Yogyakarta butuh waktu sekitar 10 menit dengan bus.
"Skenarionya, sampai akhir 2020, kita menggunakan kereta api yang berhenti di Stasiun Wojo. Dari Stasiun Wojo, penumpang naik bus," ungkap Budi Karya.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru mengoperasikan Kereta Api (KA) Bandara dari Stasiun Maguwo hingga Stasiun Wojo dengan jadwal 1 kali perjalanan pulang-pergi. Budi Karya menyatakan, dalam waktu dekat, layanan kereta api menuju Stasiun Wojo akan ditambah dengan menggunakan kereta api lain yang saat ini juga melewati stasiun itu.
"Akan dimaksimalkan kereta-kereta yang existing (sudah ada) di sini. Jadi frekuensinya lebih banyak," ujar Budi Karya.
Menurut Budi Karya, penambahan layanan kereta api itu penting untuk memudahkan perjalanan penumpang dari dan ke Bandara Internasional Yogyakarta. Peningkatan layanan itu juga penting agar maskapai bersedia memindahkan penerbangan dari Bandara Internasional Adisutjipto, Sleman, ke Bandara Internasional Yogyakarta.
"Satu unit kereta api itu bisa mengangkut 393 penumpang," ujar Eko Purwanto.
Penerbangan yang diharapkan segera dipindahkan itu adalah penerbangan dengan rute ke luar Jawa. Saat ini, ada 66 penerbangan dengan rute luar Jawa di Bandara Internasional Adisutjipto. "Kita harapkan Lebaran tahun depan, 66 penerbangan itu sudah pindah ke sini (Bandara Internasional Yogyakarta)," kata Budi Karya.
Sementara itu, Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta Eko Purwanto mengatakan, saat ini, baru ada satu unit Kereta Api (KA) Bandara yang dioperasikan untuk melayani penumpang hingga ke Stasiun Wojo. "Satu unit kereta api itu bisa mengangkut 393 penumpang," ujar dia.
Eko menambahkan, dalam waktu dekat, PT KAI Daop VI berencana menambah dua unit KA lagi untuk melayani penumpang dari Stasiun Tugu hingga ke Stasiun Wojo. Meski begitu, belum bisa dipastikan kapan dua unit KA baru itu akan dioperasikan karena PT KAI Daop VI masih harus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
"Perencanaan awal sudah ada, nanti akan kami review lagi. Kami juga koordinasi terus dengan teman-teman di PT Angkasa Pura I," ungkap Eko.