logo Kompas.id
Risiko BUMN Diantisipasi...
Iklan

Risiko BUMN Diantisipasi Pemberian Insentif dan Pemantauan Intensif

BUMN menjadi sumber risiko fiskal terbesar bagi APBN. Wujud risiko BUMN yang harus ditanggung APBN tercermin dalam kewajiban kontinjensi (contingent liability) dan alokasi PMN.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aQKg0KRyFLSx69LPdtRsw7fCeas=/1024x659/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fd89e4163-6d56-4ef1-8c35-7720573dc5a7_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat akan memberikan keterangan dalam konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) edisi Agustus 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Selain penerimaan perpajakan, kondisi Badan Usaha Milik Negara menjadi risiko utama bagi APBN tahun 2020. Pemerintah mengantisipasi risiko tersebut dengan pemberian insentif fiskal dan penambahan modal secara selektif.

Mengutip peta risiko fiskal tahun 2020 yang dihitung Kementerian Keuangan, BUMN menjadi sumber risiko fiskal terbesar bagi APBN. Risiko BUMN dalam pembangunan infrastruktur mencapai level 4 dari skala 1-5 pada sumbu dampak (impact). Level risiko BUMN juga sama dengan risiko penerimaan pajak.

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000