PT Perusahaan Listrik Negara Persero siap membangun infrastruktur kelistrikan di daerah calon ibu kota baru.
Oleh
Erika Kurnia
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara Persero siap membangun infrastruktur kelistrikan di daerah calon ibu kota baru. Rencana yang disiapkan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, itu akan terintegrasi dengan semua sektor infrastruktur.
Vice President Public Relations PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Dwi Suryo Abdullah mengatakan, kebutuhan terkait dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan sudah dikoordinasikan dengan pihak pemerintah yang diwakili Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Listrik merupakan infrastruktur yang diprioritaskan untuk dibangun selain jalan dan air.
”Kami yakin pemerintah sudah menyiapkan, merencanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, mulai dari pembangkit, sistem transmisi, hingga jalur distribusinya, dengan memperhatikan segala macam aspek,” ujarnya kepada Kompas, Selasa (27/8/2019).
PLN mengaku sudah siap karena perusahaan pelat merah tersebut dengan pemerintah daerah terus melakukan pengembangan dan perbaikan. Oleh karena itu, kehadiran ibu kota yang disebut akan memakai luas 40.000 hektar untuk kawasan induk tidak akan terlalu menambah beban bagi Kalimantan Timur atau Pulau Kalimantan secara umum.
Bagaimanapun, pembangunan sistem ketenagalistrikan diharapkan dibahas dan direncanakan secara komprehensif oleh instansi lintas sektor. ”Misalnya, perencanaan dengan Telkom agar kabel telepon tidak mengganggu dan terganggu dengan kabel listrik. Demikian juga dengan penyedia gas, air, atau saluran drainase. Dari kami juga perlu menentukan apakah kabel listrik akan dipasang di atas atau di bawah tanah,” ucapnya.
Secara terpisah, Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Syamsul Huda mengatakan, ketersediaan listrik di Pulau Kalimantan umumnya sudah cukup siap. Cadangan daya selama ini telah terjaga di angka 30 persen. Ke depan, ia berharap, sistem ketenagalistrikan di calon ibu kota bisa lebih baik agar menjadi kawasan bebas pemadaman listrik.
”Mimpinya listrik di sana bisa seperti kota besar di negara maju yang tidak pernah padam, jadi tidak hanya Istana Presiden yang tidak boleh padam. Ibu kota diupayakan menjadi kawasan bebas padam atau zero downtime,” katanya.
Direktorat Bisnis Regional Kalimantan mencatat, selama semester 1-2019, sekitar 2.113 megawatt (MW) pembangkit akan dibangun dengan 5.557 kilometer sirkuit (KMS) transmisi dan 5.001 megavolt ampere (MVA) gardu induk.
Tahun ini, ditargetkan infrastruktur yang beroperasi secara komersial (COD) pada 2019 bertambah menjadi 910.9 MW pembangkit, 3.898 KMS transmisi, dan 1.360 MVA gardu induk.