Tol Lampung-Palembang Ditargetkan Rampung September
›
Tol Lampung-Palembang...
Iklan
Tol Lampung-Palembang Ditargetkan Rampung September
Ruas Tol Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang sepanjang 110 kilometer yang akan menghubungkan Lampung dan Palembang ditargetkan rampung selambatnya bulan September.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
KAYU AGUNG, KOMPAS — Ruas Tol Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang sepanjang 110 kilometer yang akan menghubungkan Lampung dan Palembang ditargetkan rampung selambatnya bulan September. Jalur tol ini diharapkan memperlancar angkutan logistik dan mempercepat roda perekonomian terutama di wilayah Sumatera bagian selatan.
Hal ini disampaikan Menteri BUMN Rini Soemarno saat menyusuri jalan tol dari Bakauheni menuju Palembang sepanjang hingga 330 kilometer, Selasa (27/8/2019). Menurut Rini, secara keseluruhan, jalan tol sudah baik, hanya di beberapa ruas pembangunan masih terus berlangsung, mulai dari pembangunan jembatan penyeberangan (over pass) dan penyempurnaan jalan, terutama di ruas Kayu Agung-Palembang.
Rini mengatakan, jalur Tol Trans-Sumatera merupakan jalan strategis karena merupakan salah satu proyek yang dibangun di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo. Apalagi ruas tol ini dibangun di atas lahan rawa yang memerlukan metode khusus. ”Kami mulai dari penetapan lokasi, pembebasan lahan, hingga saat ini, semua melalui proses yang panjang,” katanya.
Saat ini pengerjaan ruas Tol Kayu Agung-Palembang difokuskan pada penyelesaian pengaspalan jalan dan sejumlah sarana pendukung seperti gerbang tol, jembatan penyeberangan, hingga pembangunan sembilan rest area.
Rini mengatakan, setelah semua pembangunan selesai, selanjutnya tol ini akan diuji kelayakannya guna mendapatkan sertifikat kelayakan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). ”Saya harap semua dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Dengan selesainya tol ini, Rini berharap, bisa meningkatkan konektivitas, terutama di wilayah Sumatera. Terkait penambahan sarana pendukung, akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
Senior Vice President Divisi Infrastruktur I PT Waskita Karya Heri Supriadi mengatakan, secara keseluruhan, pembangunan ruas Tol Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77,7 kilometer sudah 99 persen. Pembangunan jalan utama sudah rampung 100 persen.
Menurut Heri, bagian yang masih harus dikerjakan, yakni penyelesaian ruas Tol Palembang-Kayu Agung sepanjang 33 kilometer (km). Sepanjang 7,9 km masih berupa jalan agregat. Akhir Agustus, lanjut Heri, pihaknya menargetkan jalan sudah berupa aspal dasar.
Pembangunan jalan memiliki tantangan tersendiri, terutama di ruas Kayu Agung-Palembang, karena semua lahannya adalah rawa. ”Bahkan, waktu pertama kali memantau kawasan, kami harus menggunakan perahu,” ujarnya.
Ruas ini terbukti mampu mengurai kemacetan di jalur lintas timur Sumatera dari Palembang-Lampung.
Selain itu, lanjut Heri, pihaknya masih menyelesaikan pembangunan dua over pass dan satu gerbang tol yang sama-sama ditargetkan selesai akhir Agustus. Apabila semua pengerjaan rampung, selanjutnya adalah memasang rambu dan lampu penerangan jalan di sejumlah titik pertemuan. Dia berharap tol bernilai investasi Rp 13,116 triliun ini dapat selesai tepat waktu. Adapun untuk penyelesaian pembangunan secara keseluruhan dapat dituntaskan Desember 2019.
Tol Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang sendiri pernah difungsikan untuk memperlancar proses arus mudik dan balik Idul Fitri. Ruas ini terbukti mampu mengurai kemacetan di jalur lintas timur Sumatera dari Palembang-Lampung.
Direktur Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan, ruas Tol Pematang Panggang-Palembang merupakan salah satu ruas yang masuk dalam 24 ruas tol yang akan dibangun hingga 2024. Ruas tol lain yang akan diselesaikan tahun ini adalah jalur Dumai-Pekanbaru sepanjang 131 km yang ditargetkan selesai November 2019.
Selain itu, Tol Muara Enim-Bengkulu sepanjang 329,23 km kini sudah dalam pengusahaan perjanjian jalan tol (PPJT) dan selanjutnya akan memasuki tahap penetapan lokasi dan pembebasan lahan. Dengan tersambungnya daerah di Sumatera, lanjut Bintang, jalur logistik dan transportasi bakal semakin efisien dan murah. ”Dengan begitu roda perekonomian akan semakin kencang,” katanya.