Persija Jakarta punya alasan kuat untuk membalas dendam pada PSM MAkassar yang mereka jamu di Stadion Gelora Bung Karno pada laga tunda Shopee Liga 1, Rabu (27/8) ini. Kekalahan dari PSM pada final Piala Indonesia masih membekas di benak para pemain Persija.
Oleh
HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – PSM Makassar paham, mereka akan menjalani laga sulit saat bertandang ke Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, untuk melawan Persija Jakarta pada laga tunda Shopee Liga 1, Rabu (28/8/2019) pukul 15.30 WIB. Saat kehilangan banyak pemain penting, mereka harus datang ke kandang “Macan Kemayoran” yang sedang marah dan ingin balas dendam.
Laga tunda ini membangkitkan kembali rivalitas tinggi kedua tim yang tampil pada laga final Piala Indonesia, awal Agustus. Melalui dua laga final yang sempat diwarnai pembatalan karena alasan keamanan, PSM akhirnya merebut trofi Piala Indonesia dengan keunggulan jumlah agregat gol 2-1. Inilah yang menjadikan Persija memiliki alasan untuk balas dendam.
“Kami telah melukai mereka (Persija) dan saya kira mereka akan melakukan apa saja untuk membalas dendam. Apalagi posisi mereka di klasemen liga juga tidak bagus,” kata pelatih PSM Makassar Darije Kalezic di Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain kehilangan kesempatan meraih gelar juara Piala Indonesia, Persija saat ini masih berada di peringkat ke-15 dengan 13 poin.
Upaya menghadapi “Macan” yang sedang marah itu semakin sulit ketika PSM sudah kehilangan banyak pemain. Skuad “Juku Eja” ini belum lama melepas empat pemain ke klub lain, yaitu Reva Adi Utama (Perseru Badak Lampung), Zulkifli Syukur (Sriwijaya FC), dan Hendra Wijaya serta Saldy Amiruddin (PSIM Yogyakarta). Selain itu tidak akan ada Bayu Gatra dan Guy Junior yang masih mengalami cedera.
Stok pemain semakin berkurang dengan tiga pemain PSM dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan bersama tim nasional. Rizky Pellu dan Ferdinand Sinaga berlatih bersama timnas senior untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022, sedangkan Firza Andika berlatih bersama timnas U-23 di Yogyakarta untuk menghadapi SEA Games 2019. “Jujur saja, sudah terlalu besar kehilangan yang kami derita,” kata Kalezic.
PSM masih menghadapi satu masalah besar lainnya, yakni tren buruk saat menjalani laga tandang. Dalam lima laga tandang yang sudah dijalani, mereka belum pernah menang. Pada laga terakhir mereka kalah 2-3 dari PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (23/8/2019). Namun, mereka mampu memenangi keenam laga kandang dan kini masih berada di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan 19 poin.
“Saya pun juga bertanya-tanya kenapa selalu kesulitan saat bertandang dan sebenarnya saya masih menginvestigasi masalah ini,” ujar Kalezic. Oleh karena itu, Kalezic hanya berharap para pemainnya bisa menunjukkan karakter dan keberanian tinggi saat menghadapi Persija.
Mengumpulkan poin
Bagi Persija, laga kontra PSM ini diharapkan menjadi awal kebangkitan mereka dalam mengumpulkan poin dan memperbaiki posisi di klasemen. Kesempatan ini muncul karena setelah menjamu PSM, mereka akan menjalani empat laga kandang lagi secara beruntun.
“Kami akan mencoba memaksimalkan semua laga. Target kami, mulai besok kami akan tampil bagus dan mulai memenangkan laga,” kata pelatih Persija Jakarta Julio Banuelos. Laga kandang berikutnya hingga akhir September adalah melawan Badak Lampung, PSIS Semarang, Bali United, dan Barito Putera.
Pada laga kontra PSM, Persija tidak bisa memainkan penjaga gawang Andritany Ardhiyasa yang dipanggil timnas dan juga Sandi Sute yang mendapat akumulasi kartu. Mereka juga harus bisa mengatasi masalah kelelahan yang dihadapi pemain akibat jadwal yang padat. Sejak awal Agustus, Persija telah berlaga sebanyak enam kali dengan waku jeda antarlaga selama tiga atau empat hari.
“Kami kelelahan terutama akibat perjalanan pada laga tandang. Namun, sekarang fisik kami sudah tidak ada masalah,” kata pemain Persija, Rezaldi Hehanusa. Ia sangat berharap para suporter Persija bisa membantu memanfaatkan laga-laga kandang ini dengan memadati stadion dan memberikan semangat.