KAZAN, KOMPAS- Kompetisi keterampilan pemuda se dunia atau World Skills Competition 2019 di Kazan Expo, Rusia, Senin (26/8/2019) malam berakhir. Keriuhan kompetisi peserta lomba menghilang. Suasana berganti menjadi tegang, mereka berharap-harap cemas menanti hasil perjuangan.
“Gimana ya rasanya. Campur aduk, susah digambarkan," ujar Slamet Sarwo Edi, peserta asal Indonesia yang bertanding di bidang prototipe modelling usai mengakhiri pertandingan. Ia baru menyelesaikan pekerjaan terakhir berupa membuat protopipe model kamera bawa air bersama peserta dari Swiss.
Kompetisi tingkat dunia itu tak hanya menguji ketrampilan secara teknis individu tapi juga kemampuan bekerjasama dengan rekan kerja sendiri. Wajah Slamet, alumni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Purworejo, Jawa Tengah tegang. Sesaat kemudian berubah lebih santai setelah Agung Satriawan pendampingnya mengajak bercanda.
Agung yang berasal dari Toyota Institute Indonesia Division PT Toyota Motor Manucturing Indonesia adalah ahli bidang model prototipe modeling di World Skills Kazan 2019 sekaligus pendamping Slamet saat berlatih dan ikut lomba.
Anak asuhnya itu mengaku sempat terkendala dengan bahan yang lebih keras dari pada yang biasa ia pakai saat latihan. Akibatnya perlu waktu lebih lama dan tenaga lebih besar untuk memotong bahan itu menjadi barang yang harus ia buat. "Sekarang tinggal berdoa, semoga hasil akhirnya baik," harap Slamet.
Seraya tersenyum, Agung menunjuk peserta dari Swiss yang sudah bisa santai dan bercanda untuk memotivasi anak asuhnya itu. Peserta lain belum bisa ditemui karena usai lomba mereka harus mengikuti pengarahan penyelengara dan juri.
Reza, pendamping Lodi Joyo Siswanto, kompetitor bidang industrial control menjelaskan, Lodi bisa mengerjakan soal dengan baik. Peserta lomba bidang industrial control mendapat tugas membuat model alat kontrol mesin berikut saluran dan pengendali mesin dari komputer. “Itu pekerjaan tidak mudah dan multi disipilin, karena itu kompetitor harus menguasai bidang elektronik, teknik mesin," jelas Reza dari PT Denso Indonesia.
Pimpinan delegasi Indonesia Nur Widyani yang ditemui terpisah menyebut, secara umum peserta dari Indonesia sudah bertugas dengan maksimal. Seperti Slamet, Nur berharap Indonesia akan mendapat hasil terbaik di kompetisi ini. Hasil itu akan diketahui Selasa malam ini (tengah malam waktu Indonesia barat) dalam upacara penutupan World Skills Kazan 2019.
Indonesia mengirim 32 kompetitor yang bertanding di 29 cabang lomba dari layanan restoran, robotik, sampai tata rambut. Posisi Indonesia dalam ketrampilan pemuda di Asia masih menduduki peringkat pertama. Di tingkat dunia, dalam World Skilss Abudhabi 2017, Indonesia mendapat dua medali perak dari layanan restoran dan prototipe modeling. (TRI)