Indonesia Raih Tiga Medali di WorldSkills Competition 2019
›
Indonesia Raih Tiga Medali di ...
Iklan
Indonesia Raih Tiga Medali di WorldSkills Competition 2019
Tim Indonesia berhasil meraih tiga medali dan menempatkan diri di urutan ke-15 dalam kompetisi keterampilan pemuda sedunia yang disebut WorldSkills Competition 2019. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan 12 medali untuk keunggulan atau ”meddalion for excellence”.
Oleh
Soelastri dari Kazan, Rusia
·3 menit baca
KAZAN, KOMPAS — Tim Indonesia berhasil meraih tiga medali dan menempatkan diri di urutan ke-15 dalam kompetisi keterampilan pemuda sedunia yang disebut WorldSkills Competition 2019. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan 12 medali untuk keunggulan atau meddalion for excellence.
Tiga medali tersebut terdiri dari medali perak dari bidang lomba IT Network System yang diraih Rizky Muhammad, medali perak dari bidang IT Software Solution for business yang diraih Hengki Sanjaya, serta medali perunggu dari lomba keterampilan plastic engineering yang diraih Mohammad Hafid Miftah Fauzi.
Penyelenggara mengumumkan perolehan medali tersebut dalam acara penutupan kompetisi itu pada Selasa (27/8/2019) malam waktu Kazan. Dalam kompetisi tersebut, juara umum diraih oleh China yang mendapatkan 35 medali (16 emas, 14 perak, dan 5 perunggu). Juara kedua diraih Rusia dengan jumlah medali 22 medali, dan disusul Korea yang mendapat 15 medali.
Tiga pemenang asal Indonesia malah terlihat shocked mendapat medali. Rizky, misalnya, menyatakan dirinya tak percaya akan apa yang terjadi. ”Saya kaget dan tak percaya kalau menang,” kata lulusan SMK di Bandung itu seusai menerima medali. Wajah kaget mahasiswa Amikom Bandung ini bahkan masih tampak saat dia turun dari panggung.
”Saya bersyukur sekali karena menjadi orang pertama yang mendapat medali di lomba bidang ini,” ujar Rizky, yang akan tetap menekuni bidang IT network untuk bidang pekerjaannya nanti.
Sementara itu, Hafid bahkan tak bisa berkata sampai seusai menerima medali. ”Kaget dan tak percaya. Pokoknya alhamdulillah saja. Terima kasih Indonesia, terima kasih para pendukung dan yang membantu saya,” kata Hafid penuh haru.
Hengki lebih bisa menahan diri. Wajahnya penuh senyum begitu turun dari panggung. ”Perasaan saya bangga dan senang. Latihan lebih dari setahun ada hasilnya. Saya bersyukur sekali. Terima kasih Indonesia,” tutur Hengki, yang sedang kuliah di Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Perasaan saya bangga dan senang. Latihan lebih dari setahun ada hasilnya. Saya bersyukur sekali. Terima kasih Indonesia.
Berjuang optimal
Target Indonesia sebenarnya mendapat lima medali. Meskipun demikian, Direktur Pembinaan SMK M Bakrun tak kecewa. ”Pak Menteri ya ucapkan selamat, kita sudah berjuang secara optimal. Ya enggak apa-apa, teman-teman sudah bekerja optimal. Kalau saya secara pribadi, yang penting pulang membawa medali. Memang dari lima yang kita targetkan baru dapat tiga. Memang kompetensi negara lain berkembang sangat cepat, seperti Singapura luar biasa peningkatannya,” kata Bakrun.
Ya enggak apa-apa, teman-teman sudah bekerja optimal. Kalau saya secara pribadi, yang penting pulang membawa medali.
Meski tak sesuai target, perolehan medali Indonesia di atas perolehan WorldSkills Competition tahun 2017 di Abu Dhabi. Waktu itu, Indonesia mendapat dua medali perak dan berada di urutan 12.
Sebelum berangkat ke Kazan, untuk pertama kalinya, seluruh delegasi bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Saat itu, Presiden menjanjikan hadiah uang Rp 500 juta untuk medali emas dan Rp 250 juta untuk medali perak, seperti disampaikan kepada delegasi berjumlah 61 ekspert dan kompetitor.
Ketua Delegasi Ina Nur Widyani mengatakan, perolehan medali untuk bidang-bidang IT cukup mengejutkan, apalagi berhadapan dengan para pesaing dari negara-negara yang kuat. ”Dan, bersyukur perolehan medali bertambah 1 bronze (perunggu) untuk bidang yang kami tidak prediksi juga, plastic die engineering,” kata Ina.