Kementerian Perindustrian dan New Energy and Industrial Technology Development Organization atau Nedo Jepang menggelar demonstrasi untuk menguji efektivitas teknologi kendaraan listrik dan baterai. Kerja sama itu dinilai jadi salah satu upaya mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.
Oleh
C ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perindustrian dan New Energy and Industrial Technology Development Organization atau Nedo Jepang menggelar demonstrasi untuk menguji efektivitas teknologi kendaraan listrik dan baterai. Kerja sama itu dinilai jadi salah satu upaya mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, pada peluncuran proyek tersebut di Jakarta, Rabu (28/8/2019), menyatakan, ada harapan pengembangan bisnis model terkait kendaraan listrik ke depan. Tidak hanya stasiun pengisian baterai, tetapi juga minimarket untuk memudahkan masyarakat melakukan tukar-menukar baterai.
Ada harapan pengembangan bisnis model terkait kendaraan listrik ke depan.
”Jadi, satu tantangan apakah baterai kendaraan bisa saling dipertukarkan atau tiap prinsipal memiliki spesifikasi sendiri-sendiri sehingga tak dapat saling dipertukarkan. Tantangan ini perlu dikaji dalam studi-studi mendatang,” kata Airlangga.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto menambahkan, ruang lingkup kerja sama Kemenperin dan Nedo yang ditandatangani pada 21 Desember 2018 mencakup dua hal. Dua hal itu adalah demonstrasi untuk mengetahui tingkat efektivitas teknologi kendaraan listrik dan berbagi baterai serta studi analisis efektivitas teknologi kendaraan listrik dan berbagai baterai dari segi kinerja, target konsumen, dampak sosial, dan regulasi.
Proyek itu melibatkan 300 unit sepeda motor listrik, 1.000 unit baterai, 40 unit stasiun pengisian listrik, dan 4 unit kendaraan elektrik mikro di tiga lokasi, yaitu Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat serta Kota Denpasar, Bali.
Kolaborasi lain melibatkan Japan Executing Agency bersama perusahaan transportasi daring, seperti Go-Jek dan Grab, yang berpotensi sebagai pengguna kendaraan listrik dalam proyek itu. Hasil studi yang komprehensif diharapkan bisa jadi salah satu acuan dalam menyusun formula kebijakan untuk mengakselerasi pertumbuhan industri di Indonesia.
Perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Keiichi Ono mengatakan, pemerintah dan pelaku bisnis Jepang mendukung kebijakan Indonesia mengembangkan kendaraan bermotor listrik.
”Mulai hari ini perusahaan motor Honda dan Panasonic memanfaatkan sistem solusi Nedo melalui berbagi baterai dengan penggunaan sepeda motor listrik di Indonesia,” kata Keiichi Ono.
Menurut dia, hal ini merupakan wujud tekad kuat Jepang untuk lebih berkontribusi kepada Indonesia di bidang tersebut.
Sementara itu, Executive Director Nedo Takashi Omote mengatakan, kerja sama ini diharapkan kian mempererat hubungan Indonesia-Jepang.