Pembakaran di Sejumlah Titik, Kota Jayapura Lumpuh
›
Pembakaran di Sejumlah Titik, ...
Iklan
Pembakaran di Sejumlah Titik, Kota Jayapura Lumpuh
Unjuk rasa sekitar 10.000 orang di Kota Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019), berakhir rusuh. Massa membakar sejumlah toko, kantor, dan fasilitas publik. Aktivitas di ibu kota Provinsi Papua tersebut pun lumpuh total.
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Unjuk rasa sekitar 10.000 orang di Kota Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019), berakhir rusuh. Massa membakar sejumlah toko, kantor, dan fasilitas publik. Aktivitas di ibu kota Provinsi Papua tersebut pun lumpuh total.
Dari pantauan Kompas di Distrik Jayapura Utara pada pukul 16.00 WIT, massa membakar kantor Telkomsel Jayapura, kantor Majelis Rakyat Papua, dan sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).
Terdengar suara tembakan peringatan dari aparat keamanan untuk menghadang massa. Aparat berupaya mencegah massa membakar bangunan lainnya.
Unjuk rasa ini dimulai sejak pukul 09.00 WIT. Massa berasal dari sejumlah titik di Kota Jayapura dan Sentani, Kabupaten Jayapura. Mereka memprotes tindak kekerasan dan ujaran bernada rasisme atas mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, beberapa waktu lalu.
Massa juga menuntut pembukaan blokir jaringan internet yang terputus sejak 19 Agustus lalu. Pada 19 Agustus lalu, massa juga berunjuk rasa di Kota Jayapura terkait isu yang sama. Namun, saat itu, aksi berjalan tertib dan damai.
Peristiwa ini menyebabkan aktivitas pemerintahan, perekonomian, dan layanan publik lainnya lumpuh total. Pada Kamis sore, pemerintah memblokir total layanan seluler, termasuk layanan suara dan pesan singkat.
Kami masih berupaya menenangkan massa.
Kepala Subbagian Humas Polres Jayapura Kota Inspektur Satu Jahja Rumra mengatakan, sebanyak 700 personel TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan unjuk rasa tersebut. Namun, aksi massa tetap berakhir anarkistis.
”Seluruh personel TNI dan Polri dalam posisi siaga. Kami masih berupaya menenangkan massa,” kata Jahja.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Cpl) Eko Daryanto mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan seluruh pasukan untuk mengamankan obyek vital. ”Kami juga telah bersiaga di markas,” kata Eko.