Aparat Sipil dan Militer Bersihkan Distrik Jayapura Utara
›
Aparat Sipil dan Militer...
Iklan
Aparat Sipil dan Militer Bersihkan Distrik Jayapura Utara
Sebanyak 1.000 aparatur sipil negara bersama personel TNI dan Polri membersihkan puing-puing bangunan yang terbakar di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 1.000 aparatur sipil negara bersama personel TNI dan Polri membersihkan puing-puing bangunan yang terbakar di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019). Puluhan bangunan itu dibakar massa dalam aksi unjuk rasa yang berakhir anarkistis pada 29 Agustus lalu.
Dari pantauan Kompas, Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano secara langsung memimpin kerja bakti yang dimulai pada pukul 08.00 WIT tersebut. Turut hadir Kepala Polres Jayapura Kota Ajun Komisaris Besar Gustav Urbinas, Komandan Distrik Militer 1701/Jayapura Letnan Kolonel Johanis Parinussa, dan Wakil Pemimpin Kantor BRI Wilayah Jayapura Tramiaji.
Situasi di Jayapura telah kondusif seperti semula.
Para pejabat beserta jajarannya itu membersihkan bangunan pertokoan dari puing-puing yang terbakar. Mereka juga membersihkan sejumlah ruas jalan utama ibu kota Papua tersebut. Benhur mengatakan, situasi di Jayapura telah kondusif seperti semula.
”Terdapat sekitar 2.500 warga yang mengungsi ke sejumlah lokasi di Kota Jayapura. Kami memberikan bantuan makanan bagi para pengungsi setiap hari,” kata Benhur.
Ia pun mengimbau agar para pengungsi segera kembali ke rumahnya yang tidak terdampak aksi anarkistis tersebut. Hal itu karena Pemkot Jayapura memiliki dana yang terbatas untuk penanganan pengungsi. ”Pemkot Jayapura hanya akan memberikan bantuan bagi pengungsi yang rumahnya hangus terbakar dalam insiden tersebut,” kata Benhur.
Benhur menambahkan, Pemkot Jayapura akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk penanganan para pengungsi.
Tramiaji mengatakan, BRI memberikan bantuan natura dan bahan pokok sebanyak 250 paket bagi 2.500 pengungsi di Kota Jayapura. Ia pun menyatakan BRI juga akan menggelar rapat untuk membahas pemberhentian sementara pembayaran angsuran bagi korban kerusuhan. ”Kami akan menyediakan tambahan bantuan bahan pokok jika terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan,” tuturnya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua Tigor Sinaga mengatakan, pihaknya bersama semua bank yang berada di Jayapura kembali beroperasi normal pada Senin ini. Dari pantauan Bank Indonesia, lanjut Tigor, transaksi tunai, nontunai, dan transaksi uang antarbank telah berjalan seperti biasanya.
”Sebanyak 48 dari 541 unit anjungan tunai mandiri (ATM) mengalami kerusakan saat unjuk rasa. Kami telah berkoordinasi dengan pihak TNI untuk mengamankan bank-bank besar di Jayapura,” papar Tigor.