logo Kompas.id
Bukan Menggaji Penganggur
Iklan

Bukan Menggaji Penganggur

Sejak disampaikan dalam acara Konvensi Rakyat (24/2/2019), Kartu Pra-Kerja—bisa dikatakan—adalah kartu yang paling kontroversial daripada tiga kartu sakti Presiden Joko Widodo. Selain baru dan mencapai 2 juta penerima, juga ada insentif pasca-pelatihan—yang sering disalahartikan sebagai menggaji penganggur.

Oleh
Denni P Purbasari
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G3abEQANHrVIaVgq9oLxNxGxJA0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190224_JOKOWI_A_web_1551021609.jpg
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY

Ilustrasi: Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Konvensi Rakyat itu mengangkat tema optimisme Indonesia maju.

Sejak disampaikan dalam acara Konvensi Rakyat (24/2/2019), Kartu Pra-Kerja—bisa dikatakan—adalah kartu yang paling kontroversial daripada tiga kartu sakti Presiden Joko Widodo. Selain baru dan mencapai 2 juta penerima, juga ada insentif pasca-pelatihan—yang sering disalahartikan sebagai menggaji penganggur.

Esensi Kartu Pra-Kerja adalah memberikan pelatihan vokasi berdurasi jangka pendek. Kelompok sasaran utamanya adalah anak muda lulusan SMA sederajat, baik penganggur maupun bukan.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000