Stan Wawrinka sempat khawatir kariernya berakhir setelah menjalani operasi lulut. Dua tahun kemudian, dia meniti langkah untuk kembali meraih gelar Grand Slam.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
NEW YORK, MINGGU Usai menjalani operasi lutut, sebulan setelah Wimbledon 2017, Stan Wawrinka sempat khawatir tak dapat kembali ke persaingan tenis profesional. Namun, kariernya belum berakhir.
Petenis Swiss itu melangkah ke perempat final Amerika Serikat Terbuka setelah mengalahkan petenis nomor satu dunia dan juara bertahan, Novak Djokovic pada babak keempat. Di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Senin (2/9/2019) WIB, Wawrinka menang, 6-4, 7-5, 2-1.
Pertandingan terhenti karena Djokovic mengundurkan diri. Cedera bahu kiri, yang dideritanya sejak babak kedua, membuat Djokovic tak mau mengambil risiko. Dia tak ingin mengulang bermain dengan siku cedera, yang membuatnya dioperasi pada pertengahan 2017 dan frustasi karena perlu waktu setahun untuk pulih.
Adapun perjalanan Wawrinka menjadi juara AS Terbuka, seperti pada 2016, masih butuh tiga kemenangan. Salah satunya menghadapi Daniil Medvedev (23), petenis Rusia berusia 23 tahun yang hanya dua kali kalah pada 20 laga terakhirnya. Setelah itu, Wawrinka bisa bertemu Roger Federer atau Grigor Dimitrov.
Di paruh bawah, unggulan 10 besar yang masih bertahan hingga babak keempat, Selasa siang WIB adalah Rafael Nadal (2) dan Alexander Zverev (6).
Meski masih perlu setengah perjalanan untuk menambah gelar Grand Slamnya, Wawrinka telah memperlihatkan potensinya untuk kembali menjadi pesaing berat ”Big Three”, yakni Djokovic, Federer, dan Nadal. Dia telah membuktikan itu dengan menjuarai Australia Terbuka 2014, Perancis Terbuka 2015, dan AS Terbuka 2016. Dua gelar Grand Slam pertama didapat dengan mengalahkan Nadal di final, dan gelar ketiga dengan mengalahkan Djokovic.
Dia telah mengatasi penderitaan karena cedera. Setelah operasi, dia berjalan memakai kruk selama dua bulan. ”Latihan pertama saya adalah berjalan. Saya menderita tak hanya karena sakit akibat cedera, tetapi karena mental. Saya merasa kesepian,” kata Wawrinka, yang turun dari peringkat ketiga ATP ke peringkat 263 dunia pada Juni 2018.
Tahun ini, kebuasan ”Stanimal”, julukan Wawrinka, telah kembali. Mirip dengan Nadal, yang tak pernah melepas pukulan lawan tanpa mengejarnya sekuat tenaga, Wawrinka selalu menjadi lawan yang sulit dikalahkan.
Dia tersingkir pada babak kedua Australia Terbuka dan Wimbledon, tetapi mencapai perempat final Perancis Terbuka. Itu perempat final Grand Slam pertamanya sejak final Perancis Terbuka 2017. Adapun perempat final di AS Terbuka ini adalah yang pertama di New York sejak juara pada 2016. Kemenangan itu menambah motivasinya untuk kembali menang atas Djokovic.
”Kondisinya sangat berat setelah operasi. Butuh dua tahun untuk kembali pada level permainan seperti ini. Saat berada di sini, tahun lalu, saya belum begitu siap, tetapi tahun ini kondisinya berbeda,” katanya.
Wawrinka, yang kalah bersaing 5-19 dari Djokovic, tetapi hanya tertinggal 3-4 di ajang Grand Slam sebelum AS Terbuka, menyadari ada yang salah dengan kondisi Djokovic.
”Saya tak begitu senang menang dengan cara seperti ini. Tetapi, sepanjang pertandingan, saya benar-benar fokus karena Djokovic bisa bangkit dalam keadaan apapun,” lanjut petenis berusia 34 tahun itu.
Tak terlalu kecewa
Bagi Djokovic, pengunduran dirinya pada AS Terbuka mengakhiri penampilannya pada Grand Slam 2019. Dia sangat frustasi dengan kondisi tersebut, meski tak terlalu kecewa. Dari empat Grand Slam, dia menjadi juara di Australia Terbuka dan Wimbledon.
Djokovic pun berharap bisa segera pulih karena ingin tampil pada turnamen di Asia, pekan terakhir September hingga pertengahan Oktober. Dia juga berambisi tampil pada musim kompetisi lapangan keras indoor menjadi penutup musim.
Pada perempat final lainnya, lima kali juara AS Tebuka, Roger Federer, akan bertemu Grigor Dimitrov (Bulgaria). Ini menjadi perempat final pertama Dimitrov pada AS Terbuka sejak debut pada 2011.
Adapun Wang Qiang, menjadi petenis putri China pertama yang tampil di perempat final AS Terbuka setelah Peng Shuai lolos ke semifinal 2014. Wang, yang mengalahkan unggulan kedua, Ashleigh Barty, 6-2, 6-4, akan bertemu Serena Williams. Perempat final lain pada paruh bawah mempertemukan Elina Svitolina (Ukraina) dan Johanna Konta (Inggris). (AP/AFP)