Untuk mengakselarasi perkembangan bisnis pada era Revolusi Industri 4.0, PT Telkomunikasi Selular (Telkomsel) terus meningkatkan layanan internet untuk segala atau internet of things (IoT) untuk kalangan bisnis.
Oleh
M CLARA WRESTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengakselarasi perkembangan bisnis pada era Revolusi Industri 4.0, PT Telkomunikasi Selular (Telkomsel) terus meningkatkan layanan internet untuk segala atau internet of things (IoT) untuk kalangan bisnis.
”IoT sudah diterapkan di beberapa jenis bisnis, seperti di telekomunikasi, perkebunan, dan kini di transportasi. IoT ini menjadi salah satu layanan kami, selain data, suara, pesan singkat,” kata Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini, di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Pernyataan itu disampaikan Emma di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Pertamina Patra Niaga, perusahaan pengangkutan distribusi bahan bakar minyak Pertamina.
Menurut Emma, layanan IoT untuk bisnis bisa dilakukan karena koneksi 4G Telkomsel sudah menyeluruh hampir di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ”Saat ini hanya tinggal 11 kota yang belum tersedia 4G, tetapi sebentar lagi akan bisa dilayani penuh,” kata Emma.
Dikatakan Emma, layanan IoT ini juga untuk mendukung visi Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan pemerintah.
”Pada era Industri 4.0 seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk mengadopsi inovasi digital guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Telkomsel akan mendukung Pertamina Patra Niaga untuk terus bergerak maju, mengakselerasikan efektivitas dan efisiensi dalam operasional bisnis dengan tetap menjaga tingkat keselamatan operasionalnya,” tambah Emma.
Dalam kerja sama yang disebut Telkomsel Fleetsight itu, sebanyak 1.800 unit truk tangki BBM milik Pertamina Patra Niaga dipasang alat IoT untuk melacak keberadaan truk tersebut. Dengan pemasangan alat IoT, keselamatan dan keamanan truk bisa terpantau sehingga akuntabilitas bisa terus terjaga.
Menurut Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Nina Sulistyowati, pemantauan keberadaan truk tangki berawal dari inovasi karyawan Pertamina untuk meningkatkan keselamatan dari bahaya kecelakaan. ”Awalnya ada beberapa truk yang mengalami kecelakaan dengan berbagai sebab. Jika termonitor lebih awal, kecelakaan itu bisa dicegah,” kata Nina.
Dengan menggandeng Telkomsel, diharapkan fitur monitoring bisa lebih lengkap sehingga keselamatan dan keamanan terus terjaga. Pertamina akan mendapatkan manfaat terkait kemudahan dalam memonitor kendaraan, meningkatkan produktivitas, menekan biaya operasional, sekaligus menjaga keselamatan karyawan dalam bekerja.
Telkomsel FleetSight dipasangkan pada aset-aset bergerak, termasuk memonitor dan mengontrol armada kendaraan. Pada armada kendaraan itu disematkan perangkat telematika berbasis satelit yang diintegrasikan dengan berbagai jenis sensor atau peralatan tambahan pada kendaraan. Teknologi ini mampu merekam semua paramater mobilitas aset dan sekaligus menyediakan informasi ini kepada pengguna, baik dalam bentuk insight maupun data, seperti pilihan rute, jam operasional kendaraan, perilaku mengemudi, hingga mengukur batas kecepatan.
Data tersebut juga dikombinasikan dengan aturan dan peringatan yang mampu memberikan peringatan dalam waktu terkini ketika terjadi pelanggaran standar operasional, misalnya melebihi kecepatan, beroperasi di luar jadwal, melintasi rute yang bukan seharusnya, temperatur kerja komponen-komponen kritikal melebihi standar, dan lain-lain. Melalui perjalanan kendaraan yang lebih efisien, Telkomsel FleetSight juga berkontribusi membuat kendaraan dapat lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi emisi hasil pembakaran.
Penjajakan kerja sama PT Pertamina Patra Niaga dengan Telkomsel yang diawali dengan penadantanganan MoU ini akan meliputi tiga fase. Tahap pertama merupakan pemasangan Telkomsel FleetSight yang siap beroperasi pada September hingga Oktober 2019. Adapun tahap kedua dan ketiga merupakan peningkatan fitur Telkomsel Fleetsight dengan mengintegrasikan beberapa sensor tambahan yang dirancang untuk mampu mengidentifikasi parameter tambahan seperti temperatur rem kendaraan, kekentalan oli mesin, dan tekanan pada ban.
”Di era Industri 4.0 seperti sekarang ini, perusahaan memang dituntut mengadopsi inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Tujuannya agar memudahkan manajemen PT Pertamina Patra Niaga dalam meningkatkan keselamatan pengendara, keselamatan kendaraan, melakukan monitor kendaraan, meningkatkan produktivitas, menekan biaya operasional dan juga akurasi jumlah produk yang dikirimkan”, kata Nina.