Ratusan mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Ar Arniry Banda Aceh, Provinsi Aceh, demo menolak pengunduran diri Prof Eka Srimulyani dari jabatan fakultas tersebut.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Ratusan mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Ar Arniry Banda Aceh, Provinsi Aceh, demonstrasi menolak pengunduran diri Prof Eka Srimulyani dari jabatan fakultas tersebut. Selain dekan, kepala program studi, sekretaris program studi, dan enam kepala unit layanan juga mengundurkan dari jabatan. Mahasiswa menilai ada persoalan serius yang memicu mundurnya penjabat di fakultas dan mereka mendesak rektorat untuk terbuka.
Demonstrasi berlangsung pada Rabu (4/9/2019) pukul 10.00 sampai pukul 13.00. Mahasiswa bergerak bersama dari Fakultas Psikologi menuju Biro Rektorat UIN Ar Raniry. Mereka mengusung poster berisi nada-nada protes terhadap pengunduran massal.
”Kami menuntut rektor agar membuka ruang diskusi antara rektorat, dosen, dan mahasiswa menyelesaikan persoalan,” kata Syauqi.
Koordinator aksi, Syauqi Umardian, menuturkan, mundurnya dekan dan anggota staf dari jabatan secara massal menunjukkan ada masalah dalam pengelolaan kampus. ”Kami menuntut rektor agar membuka ruang diskusi antara rektorat, dosen, dan mahasiswa menyelesaikan persoalan,” kata Syauqi.
Memperlambat akreditasi
Syauqi mengatakan, mundur secara massal merupakan puncak dari persoalan. Mundurnya dekanan dan anggota staf mengakibatkan layanan terganggu. Mahasiswa mendesak rektorat untuk mencari solusi yang bijaksana agar tidak ada pihak-pihak yang terzalimi.
Syauqi menuturkan, persoalan di internal fakultas tidak dibuka kepada mahasiswa. Padahal, mahasiswa pihak pertama yang menerima dampak mundurnya para pejabat di fakultas. Selain itu, kata Syauqi, permasalahan itu semakin memperlambat proses peningkatan akreditasi fakultas yang saat ini masih C.
Dalam aksi tersebut, Dekan Fakultas Psikologi Prof Eka Srimulyani juga ikut hadir. Eka menjumpai mahasiswa dan meminta menyampaikan aspirasi dengan santun.
Melakukan penelitian
Kepada wartawan, Eka irit bicara. Dia hanya menyampaikan mundur dari jabatan dekan karena akan melakukan penelitian di Korea Selatan selama dua bulan. Eka mendapatkan pembiayaan penelitian dari Kementerian Agama RI ”Saya harus meninggalkan jabatan dekan, sebab akan ke luar negeri maksimal dua bulan,” kata Eka.
”Saya harus meninggalkan jabatan dekan, sebab akan ke luar negeri maksimal dua bulan,” kata Eka.
Wakil Rektor III Uin Ar Raniry Syaifullah mengatakan tidak ada masalah serius yang memicu mundurnya dekan, kepala program studi, sekretaris program studi, dan unit layanan. Syaifullah mengatakan, Prof Eka harus menanggalkan jabatan karena memilih untuk penelitian ke luar negeri.
”Tidak mungkin dia menjabat dekan, tetapi posisinya di luar negeri dalam waktu yang lama. Rektor akan menunjuk dekan yang baru, tetapi masih dalam proses,” kata Syaifullah.
Syaifullah membantah isu yang menyebutkan Prof Eka mundur karena tekanan dari rektor. Menurut Syaifullah, mundurnya dekan dan anggota staf tidak akan menghambat proses layanan dan perkuliahan. ”Saat ini kuliah belum aktif, masih dalam masa libur. Jabatan-jabatan yang kosong nanti akan diisi oleh yang ditunjuk,” kata Syaifullah.
Syaifullah mengatakan, orang yang akan ditunjuk mengisi jabatan di Fakultas Psikologi yang memiliki sumber daya memadai.