Kebakaran menghanguskan hamparan gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Areal restorasi vegetasi yang dibangun Badan Restorasi Gambut tahun 2016 lalu juga ikut habis dilalap api.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
KOMPAS, MUARA SABAK-Kebakaran menghanguskan hamparan gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Areal restorasi vegetasi yang dibangun Badan Restorasi Gambut tahun 2016 lalu juga ikut habis dilalap api, termasuk sekat kanal dan alat pemantau yang merupakan sistem peringatan dini kebakaran.
Kebakaran di wilayah itu sudah terjadi lebih dari sepekan terakhir. Sebagian besar areal gambut, mulai dari kebun masyarakat, Hutan Lindung Gambut Londerang, hingga areal kebun sawit PT Agro Tumbuh Gemilang Abadi (ATGA) turut hangus. Kebakaran itu juga sampai menumbangkan pepohonan di sana.
Lokasi restorasi gambut yang dibangun di perbatasan Hutan Lindung Gambut Londerang dan PT ATGA tiga tahun silam pun tak luput terbakar. Api bahkan melalap alat pemantau kebakaran dan juga sekat kanal yang dibangun dari kayu.
Api dengan cepat merambat karena banyaknya lompatan api dan puting beliung
"Api dengan cepat merambat karena banyaknya lompatan api dan puting beliung," kata Komandan Pleton Gabungan Pemadaman Kebakaran di wilayah itu, Letnan Dua Sutrisno, Kamis (5/9/2019).
Sutrisno mengatakan, akibat cepatnya rambatan api, pihaknya memberlakukan upaya pemadaman 24 jam sehari. Menurut dia, timnya bisa bergantian, tetapi pemadamannya tidak boleh berhenti meskipun malam hari.
Kepala Lembaga Pengelola Hutan Desa Kota Kandis Dendang Milhan mengatakan, rambatan api itu terus menjalar hingga hutan desa yang dikelola kelompoknya. Sejauh ini, pihaknya masih berupaya memutus pergerakan api agar tidak kian meluas.
Kepala Sub Kelompok Kerja BRG Jambi, Zulfikar Ali membenarkan kebakaran ini. Sejauh ini, ada beberapa titik yang coba dipadamkan dengan bantuan sumber air sumur bor. Sedangkan alat pemantau kebakaran, menurutnya, meskipun hangus tetap masih dapat berfungsi.