Puluhan tahun meninggalkan tanah kelahirannya, aktor sekaligus sutradara Nano Riantiarno (70) masih dianggap salah satu dedengkot masyarakat Cirebon. Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-650 Cirebon, Nano bahkan didaulat sebagai tokoh inspiratif nasional asal Cirebon.
Piagam penghargaan itu diserahkan Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis kepada Nano dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon, Minggu (1/9/2019). Hari itu, Cirebon tepat berusia 650 tahun. Mengenakan pakaian khas setempat, suami Ratna Riantiarno itu tampak tersenyum.
Selain Nano, penghargaan juga diberikan antara lain kepada Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Rokhmin Dahuri dan maestro tarling klasik Djana Partanain. Para tokoh tersebut dianggap mengharumkan nama Cirebon dalam pentas nasional.
Nano lahir di Prujakan, Kota Cirebon 6 Juni 1949. Mendiang ayahnya merupakan pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api. Akhir 1960an, Nano meninggalkan Cirebon untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Meskipun tak lagi menetap di kota kelahirannya, pendiri Teater Koma itu masih biasa pulang kampung menemui keluarga. Logat Cirebonan juga belum hilang ketika ia bercakap.
Tinggal di luar Cirebon tidak membuatnya seperti kacang lupa pada kulitnya. Di usia senja, peraih Penghargaan BJ Habibie Periode XVI Tahun 2014 Bidang Ilmu Kebudayaan ini masih punya impian untuk Cirebon. “Saya ingin sekali budaya Cirebon menjadi festival internasional,” kata Nano yang bersama Ratna pernah mementaskan “Tanda Cinta” dalam Festival Teater Cirebon 3, dua tahun silam.
Nano bahkan telah berbulan-bulan merancang festival bersama Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat. Rencananya, festival itu digelar dari makam Sunan Gunung Jati menuju Keraton Kasepuhan. Sunan Gunung Jati merupakan salah satu wali sanga atau tokoh besar penyebar agama Islam di Jawa.
“Sejarah dan kekayaan budaya Cirebon akan diekspose. Bisa juga dihiasi layang-layang asal Perancis,” ujar Nano yang ingin sekali mengangkat Cirebon di panggung teater. Namun, impian Nano itu belum terwujud saat ini. Sambil tersenyum, Nano bilang, Cirebon memerlukan orang kuat dan kaya untuk membuat festival.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.