Kondisi udara di Kota Pekanbaru sejak Jumat (6/9/2019) petang semakin memburuk akibat kebakaran lahan dan hutan di beberapa wilayah di Riau belum mampu dipadamkan.
Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
·2 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Kondisi udara di Kota Pekanbaru sejak Jumat (6/9/2019) petang semakin memburuk akibat kebakaran lahan dan hutan di beberapa wilayah di Riau belum mampu dipadamkan. Bahkan, pada Sabtu (7/9) pukul 00.00-07.00, konsentrasi PM 10 berada di ambang tidak sehat.
”Informasi kualitas udara PM 10 sampai pukul 07.00 hari ini mencapai 168. Sudah kategori tidak sehat,” kata Sukisno, Kepala Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Sabtu.
Pemantauan Kompas di Kota Pekanbaru pada Sabtu pagi, kabut asap membuat udara kota memutih. Jarak pandang yang rendah membuat bangunan dari jauh terlihat seperti bayang-bayang. Namun, aktivitas warga kota masih berlangsung seperti biasa. Banyak pengendara sepeda motor tidak memakai masker dan abai terhadap bahaya debu asap yang dapat mengganggu kesehatan.
Bahkan di halaman Kantor Gubernur Riau, belasan orang bermain sepakbola di tengah kepungan asap. Mereka tertawa gembira dan saling bercanda tanpa menghiraukan asap yang sudah berada dalam kategori tidak sehat.
Sukisno mengatakan, kebakaran lahan dan hutan di wilayah Riau semakin meningkat. Pada Sabtu pagi, satelit pengindera cuaca memperlihatkan 448 titik panas di seluruh wilayah Pulau Sumatera, atau mengalami peningkatan 127 titik dibandingkan Jumat sore. Khusus Riau, memiliki jumlah titik panas terbesar, 154 titik, disusul Sumatera Selatan (103), Jambi (69), Lampung (53), dan Bangka Belitung (36).
”Titik panas di Riau terbanyak berada di Kabupaten Pelalawan (60 titik), Indragiri Hulu (42), dan Kabupaten Indragiri Hilir (34). Masih ada kebakaran di lima kabupaten lain, namun jumlahnya rata-rata dibawa 10 titik,” tutur Sukisno.
Secara terpisah, M Hasnan, Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, mengungkapkan, kabut asap melingkupi udara Kota Pekanbaru. Jarak pandangnya mencapai 1.200 meter atau merupakan angka terendah sepanjang tahun sejak Januari 2019.
”Sejauh ini, kondisi penerbangan berangkat dan kedatangan dari dan ke Pekanbaru masih normal,” kata Hasnan.
Sejauh ini, kondisi penerbangan berangkat dan kedatangan dari dan ke Pekanbaru masih normal
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger membenarkan, sejak kemarin petang, kondisi udara di beberapa wilayah Riau mencapai kategori tidak sehat. Dari pemantauan udara di delapan lokasi yang tersebar di Kota Pekanbaru, Duri (Bengkalis), Dumai, Petapahan (Kampar), Dumai dan Bangko (Rokan Hilir), hanya Dumai yang berkategori sedang. Adapun lokasi lainnya tidak sehat.
”Ada penambahan luas kebakaran pada Jumat kemarin di 16 lokasi, seperti di Dumai, Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu. Kebakaran terbesar saat ini berada di kaki hutan Bukit 30 yang berbatasan dengan Provinsi Jambi seluas 30 hektar. Luas kebakaran total sejak Januari lalu mencapai 6.400 hektar,” papar Edwar.