logo Kompas.id
Jejak Kusta di Nusantara
Iklan

Jejak Kusta di Nusantara

Kusta sudah dikenal sejak Kerajaan Majapahit. Hari ini, berabad-abad kemudian, kusta masih ada di tengah kita. Bagaimana penanganannya sepanjang masa ini menjadi catatan sejarah yang penting dipelajari.

Oleh
DEDY AFRIANTO
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IBBUf3AHe2YOEatVSERRCKzf6ns=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FKehidupan-Di-Kampung-Sitanala_82855221_1567959043.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Keseharian warga RT 001 RW 013 Kampung Sitanala, Karangsari, Kota Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2019). Kampung Sitanala, yang berada di belakang Rumah Sakit Dr Sitanala, menjadi rumah bagi sekitar 1.000 warga. Sekitar 90 persen warga kampung itu merupakan mantan penderita kusta yang memilih menetap dan beranak cucu di sana.

”... Hidup mereka akan tanpa mendapat kesehatan, mereka akan sakit kusta, tidak dapat melihat sempurna, sakit gila, cacat mental, buta, bungkuk. Maka semua orang yang tidak mematuhi akan dikutuk oleh Raja Patigundala yang suci.” Demikian penggalan Kitab Rajapatigundala.

Menurut catatan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, naskah ini dari era Majapahit yang salah satu bagiannya mengisahkan kutukan bagi orang-orang yang tidak taat pada hukum kala itu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000