Jumlah titik api di wilayah Papua dan Papua Barat terus bertambah. Saat ini terdapat 36 titik api yang tersebar di tiga kabupaten di kedua provinsi tersebut.
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jumlah titik api di wilayah Papua dan Papua Barat terus bertambah. Dari hasil pantauan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, terdapat 36 titik api di dua provinsi tersebut.
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre, di Jayapura, Senin (9/9/2019), mengatakan, pihaknya memantau terdapat 36 titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen di tiga kabupaten, yakni Merauke di Papua serta Fakfak dan Teluk Bintuni di Papua Barat. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya hanya 16 titik api pada 3 September.
Biasanya titik api akan terus meningkat pada September.
Titik api ini tersebar di 13 distrik (setingkat kecamatan) di Kabupaten Merauke serta masing-masing satu distrik di Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Teluk Bintuni. ”Penyebab terjadinya titik api dipicu musim kemarau yang mulai melanda wilayah Papua dan Papua Barat sejak Agustus. Biasanya titik api akan terus meningkat pada September,” papar Ezri.
Ia menuturkan, dari hasil pantauan BMKG selama beberapa tahun terakhir, kebakaran lahan di sejumlah wilayah Papua bisa mencapai hingga 1.000 titik api. Dari data BBMKG Wilayah V Jayapura, dari tahun 2015 hingga 2018 terdapat 500 hingga 1.000 titik api di Merauke dan sekitarnya per tahun.
Kondisi ini sangat berbahaya untuk aktivitas penerbangan di Merauke dan wilayah sekitarnya. Masyarakat setempat juga rawan terkena penyakit infeksi saluran pernapasan. ”Kemungkinan titik api akan terus bertambah jika masyarakat tetap membuka ladang dengan cara tradisional, yakni membakar lahan, misalnya di daerah selatan Papua, seperti Merauke,” tutur Ezri.
Ia menambahkan, hasil pantauan BMKG terkait meningkatnya titik api di wilayah Papua dan Papua Barat telah diketahui instansi yang berwenang, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). ”Kami berharap pemerintah dapat menindaklanjuti hasil temuan ini untuk mencegah kebakaran lahan di Papua semakin meluas,” katanya.
Kepala BPBD Provinsi Papua Welliam Manderi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Merauke agar segera menindaklanjuti pantauan titik api tersebut. ”Kami juga telah menyampaikan masalah ini kepada pihak TNI dan Polri setempat,” kata Welliam.