Aktivitas Penerbangan di Kalimantan Selatan Mulai Terganggu
›
Aktivitas Penerbangan di...
Iklan
Aktivitas Penerbangan di Kalimantan Selatan Mulai Terganggu
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mulai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mulai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pada pagi hari, Selasa (10/9/2019), beberapa jadwal keberangkatan pesawat tertunda akibat kabut asap pekat.
Hingga Minggu (8/9), tercatat ada 1.027 kejadian kebakaran lahan dan 10 kejadian kebakaran hutan di Kalsel. Luas lahan yang terbakar mencapai 2.839,73 hektar. Sedangkan luas hutan yang terbakar lebih kurang 77,75 hektar.
Communication and Legal Section Head Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Aditya Putra Patria menginformasikan, ada tujuh penerbangan pagi yang tertunda keberangkatannya akibat kabut asap. Antara pukul 06.00- 07.00 Wita, visibilitas di bandara sempat hanya 200 meter.
Tujuh jadwal penerbangan yang tertunda yaitu, Lion Air JT 311 tujuan Surabaya, Lion Air JT 321 tujuan Jakarta, Wings Air IW 1394 tujuan Balikpapan, Lion Air JT 521 tujuan Yogyakarta, Nam Air IN 360 tujuan Surabaya, Wings Air IW 1382 tujuan Batulicin, dan Garuda Indonesia GA 533 tujuan Jakarta.
”Akibat kabut asap, keberangkatan pesawat pagi rata-rata mundur 1 jam 20 menit dari jadwal. Sebab untuk lepas landas, visibilitas minimum 500-600 meter. Tetapi itu juga tergantung pilotnya,” kata Aditya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel Wahyuddin mengatakan, kabut asap yang menyelimuti bandara pada Selasa pagi disebabkan kebakaran lahan gambut di sekitar bandara. "Ada empat lokasi lahan gambut yang terbakar di sekitar bandara,” ujarnya.
Ada empat lokasi lahan gambut yang terbakar di sekitar bandara
Menurut Wahyuddin, kebakaran lahan gambut di sekitar bandara itu sudah terpantau Senin sore. Namun, pemadamannya terkendala karena keterbatasan air. Helikopter bom air juga tidak bisa dikerahkan lagi karena sudah selesai melakukan operasi udara.