Perwakilan sejumlah negara, pengambil kebijakan, regulator, korporasi global, inovator, serta usaha kecil dan menengah membahas masa depan dunia di era digital.
Oleh
GESIT ARIYANTO
·3 menit baca
HONGARIA, KOMPAS — Perwakilan sejumlah negara, pengambil kebijakan, regulator, korporasi global, inovator, serta usaha kecil dan menengah membahas masa depan dunia di era digital. Sisi ekonomi dan jaringan seluler generasi kelima (5G) menjadi sorotan pertemuan global.
Saat ini, pencapaian inovasi teknologi digital yang disokong kecerdasan buatan dan internet of things mengubah lanskap bisnis global secara cepat. ”Ini harus dijadikan solusi berbagai masalah di dunia,” kata Sekretaris Jenderal Badan Telekomunikasi Internasional (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa Houlin Zhao pada pembukaan konferensi ITU Telecom World 2019 di Budapest, Hongaria, Senin (9/9/2019).
Digitalisasi di level dunia saat ini menghadirkan kemudahan dan membuka peluang besar bisnis baru, sekaligus mensyaratkan adanya adaptasi di banyak sektor. Tidak terhitung usaha rintisan lahir disokong teknologi digital, yang membuat investor global berlomba-lomba menanamkan modalnya.
Penerapan teknologi 5G yang akan mempercepat akses internet juga diyakni membawa perubahan sangat cepat dalam banyak sektor. Perubahan ini mensyaratkan kesiapan sumber daya manusia dan adaptasi layanan di berbagai bidang.
Di level negara, digitalisasi memberi dampak besar, termasuk mendongkrak perekonomian. ”Sebanyak 25 persen GDP Hongaria disumbang dari ekonomi digital,” kata Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.
Tahun 2010, Hongaria mengalami resesi dan menjadi salah satu negara di kawasan Eropa dengan pengangguran tertinggi. Kini, resesi mulai teratasi seiring tumbuhnya industri digital.
Saat ini, sekitar 400.000 penduduk Hongaria (10 persen populasi) diserap industri digital. Pengangguran pun berkurang drastis. ”Kami mengatasi resesi tidak hanya dengan manajemen resesi. Kami juga membuka pintu lebar pada ekonomi digital,” ujarnya.
Infrastruktur teknologi menjadi tulang punggung industri digital di Hongaria yang bergerak sangat cepat. Konektivitas internet pun diperkuat sehingga akses digital juga membaik.
Berbagai uji coba kecerdasan buatan pun dilakukan, termasuk mobil tanpa pengemudi. Lalu, di bidang robotik juga dilakukan.
Digitalisasi juga dirintis di Vietnam, salah satu negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan industri yang cepat. Mereka juga sangat aktif mengembangkan ekonomi digital dan mendorong digitalisasi ASEAN.
Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia membawa sejumlah usaha rintisan, di antaranya Ruangguru, Bahaso, dan Aruna. Didukung teknologi digital, aplikasi belajar Ruangguru diakses 15 juta pengguna dengan 3.500 karyawan. ”Secara persentase penduduk, jumlah ini bisa dikatakan belum besar,” kata VP Business Operation Ritchie Goenawan.
Adapun Aruna akan mengikuti sesi paparan singkat untuk menggaet para investor global. Aruna merupakan aplikasi e-dagang untuk produk kelautan dan perikanan dengan 20.000-an nelayan di lebih dari 15 kota/kabupaten tergabung di dalamnya.
Mereka sedang menjajaki kerja sama menyuplai produk ikan laut bernilai ekonomi ke jaringan toko Alibaba, China. ”Saya sudah bertemu mereka, mudah-mudahan ada kelanjutannya,” kata CEO Aruna Farid Naufal.
Kementerian Kominfo menyadari potensi besar usaha-usaha rintisan itu, sehingga sebagian diajak turut serta dalam ekshibisi. Ini sekaligus membantu mereka membuka jejaring bisnis baru, yang selanjutnya membawa dampak lebih besar kepada komunitas.
”Perkembangan start up di Indonesia ini luar biasa. Kami harus dukung dan fasilitasi,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Informasi dan Komunikasi Niken Widyastuti. Ia akan mewakili Kominfo dalam pertemuan level menteri.
Salah satu perkembangan infrastruktur digital Indonesia yang dipaparkan adalah program Palapa Ring yang selesai dibangun Agustus 2019. Program nasional itu akan menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi dan membuka keterisolasian daerah, termasuk di kawasan terluar dan terpencil. Investasi baru yang melengkapi konektivitas itu akan memperluas ekosistem digital di Tanah Air.