Penjualan Eceran Peralatan Informasi dan Komunikasi Meningkat
›
Penjualan Eceran Peralatan...
Iklan
Penjualan Eceran Peralatan Informasi dan Komunikasi Meningkat
Penjualan eceran produk di sektor informasi dan komunikasi pada Juli 2019 ini lebih tinggi dari bulan dan tahun sebelumnya. Hal ini didorong penjualan suku cadang, aksesori, dan kelompok makanan.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penjualan eceran pada Juli 2019 tumbuh lebih tinggi dari bulan dan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia. Indeks penjualan riil pada Juli 2019 sebesar 221,2 atau tumbuh 2,4 persen secara tahunan.
Hasil Survei Penjualan Eceran yang diterima Kompas, Selasa (10/9/2019), pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) pada Juli 2019 juga lebih baik dari pertumbuhan tahunan IPR Juni 2019 (-1,8 persen).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyebutkan, peningkatan penjualan eceran antara lain dipengaruhi faktor musiman berupa maraknya promosi dan diskon penjualan menyambut perayaan hari raya kemerdekaan. ”Penjualan eceran yang meningkat terutama didorong kinerja penjualan eceran kelompok suku cadang, aksesori, serta kelompok makanan dan minuman,” ujar Onny.
Dia menambahkan, penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi juga membaik sejalan dengan faktor musiman berupa maraknya promosi dan diskon penjualan menyambut perayaan hari kemerdekaan.
Survei penjualan eceran merupakan survei bulanan BI untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan produk domestik bruto (PDB) dari sisi konsumsi. Survei dilakukan terhadap 700 pengecer sebagai responden dengan metode purposive samplling di 10 kota, yakni Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Medan, Purwokerto, Makassar, Manado, Banjarmasin, dan Denpasar.
Penjualan eceran diprakirakan tumbuh meningkat pada Agustus 2019. Hal tersebut terindikasi dari prakiraan IPR Agustus 2019 sebesar 222,2 meningkat 3,7 persen dibanding Agustus 2018. Pertumbuhan penjualan eceran di bulan ini masih akan ditopang oleh peningkatan penjualan kelompok suku cadang dan aksesori.
Hal yang perlu diwaspadai, hasil survei juga menunjukkan adanya tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam enam bulan mendatang atau pada Januari 2020, dengan indeks ekspektasi penjualan (IEP) sebesar 161,1.
Terkait tekanan tersebut, Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, memprediksi konsumsi masyarakat di pengujung tahun 2019 dan awal tahun 2020 sulit tumbuh mengingat faktor musiman kenaikan konsumsi hanya bertumpu pada libur hari raya Natal dan Tahun Baru.
”Konsumsi yang timbul dari pencairan kredit perbankan untuk berbagai keperluan masyarakat menengah ke atas juga belum menjamin pertumbuhan konsumsi,” ujarnya. Meski Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin menjadi 5,5 persen, transmisi penurunan ke suku bunga kredit cenderung lambat.
Yusuf menilai, setidaknya dibutuhkan waktu enam bulan agar perbankan bisa mentransmisikan penurunan suku bunga BI terhadap suku bunga perbankan. Rendahnya suku bunga kredit akan memicu peningkatan konsumsi produk ritel serta meningkatkan penjualan eceran.