Kebakaran Lahan dan Asap Kiriman Terjadi di Kaltim
›
Kebakaran Lahan dan Asap...
Iklan
Kebakaran Lahan dan Asap Kiriman Terjadi di Kaltim
Kebakaran lahan terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Timur seminggu terakhir. Selain itu, kabut asap juga mulai terlihat pada pagi hari sejak dua hari belakangan di beberapa lokasi.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS – Kebakaran lahan terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Timur seminggu terakhir. Selain itu, kabut asap juga mulai terlihat pada pagi hari sejak dua hari belakangan di beberapa lokasi. Asap diduga merupakan asap kiriman dari daerah lain.
Kebakaran lahan terjadi di lahan gambut dengan luas lebih dari 80 hektare di Penajam Paser Utara. Sebagian besar lahan itu ditanami pohon sawit milik warga. Cuaca yang terik dan hembusan angin membuat kebakaran meluas.
Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara Nurlaila mengatakan, kebakaran lahan terakhir terjadi di RT 11 dan RT 12 Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara pada Selasa.
Potensi meluasnya ada, karena areal yang terbakar merupakan lahan gambut tebal. Ditambah cuaca panas dan angin kencang. (Nutlaila)
“Potensi meluasnya ada, karena areal yang terbakar merupakan lahan gambut tebal. Ditambah cuaca panas dan angin kencang. Kami bekerja sama dengan warga dan pemerintah desa untuk menyekat lahan agar kebakaran tidak meluas,” kata Nurlaila, Selasa (10/9/2019) di Penajam.
Penggalian tanah memanjang dilakukan di lahan yang berpotensi mengalami kebakaran. Hal itu dilakukan agar api tidak melebar ke lahan lain jika kebakaran lahan terjadi.
Sekretaris Daerah Penajam Paser Utara Tohar sebelumnya sudah berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, BPBD, pemerintah desa, dan pemerintah kecamatan untuk mencegah kebakaran hutan meluas. Jika terjadi pelanggaran hukum yang mengakibatkan kebakaran hutan, maka pihak kepolisian diminta segera menjalankan proses hukum.
“Pejabat di desa dan kecamatan juga melakukan sosialisasi agar warga tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar,” kata Tohar.
Pada Minggu (8/9/2019), kebakaran lahan juga terjadi di Samarinda, tak jauh dari pintu Tol Balikpapan-Samarinda di Kecamatan Palaran. Sekitar 500 meter di sisi utara pintu tol, terlihat api membakar lahan tak jauh dari lahan kebun warga.
Sementara itu, kabut asap mulai terlihat di pagi hari di Balikpapan dan Samarinda. Menurut peta sebaran titik panas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Balikpapan tidak terpantau ada titik panas, sedangkan di Samarinda hanya satu titik panas.
Kepala BPBD Balikpapan Suseno mengatakan, kabut asap yang melanda sebagian kota Balikpapan bukan berasal dari kebakaran lahan dan hutan di Balikpapan. Kabut asap diduga berasal dari daerah lain yang terbawa angin.
Menurut peta sebaran titik panas BMKG hingga Selasa pukul 13.00 Wita, terdapat 34 titik panas di Kabupaten Paser dan 3 titik panas di Kabupaten Penajam Paser Utara yang bersebelahan dengan Balikpapan.
“Diperkirakan dari daerah tetangga karena di Banjarmasin juga terdapat banyak titik panas. Arah angin juga mengarah ke Balikpapan dari barat daya,” kata Suseno.
Kabut asap yang sampai ke Balikpapan itu belum mengganggu pengendara dan penerbangan. Jarak pandang di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan masih aman, yakni 4 kilometer. Masker langsung dibagikan kepada warga untuk mengantisipasi asap semakin tebal dan mengganggu aktivitas warga.