Bintang Perancis, Antoine Griezmann, kembali mendapat sorotan setelah gagal mencetak gol melalui tendangan penalti dalam dua laga terakhir babak kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup H.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
PARIS, RABU — Bintang Perancis, Antoine Griezmann, kembali mendapat sorotan setelah gagal mencetak gol melalui tendangan penalti dalam dua laga terakhir babak kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup H. Pada pertandingan melawan Andorra di Stade de France, Paris, Rabu (11/9/2019) dini hari, yang berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Perancis, tendangan Griezmann mudah diantisipasi kiper lawan.
Pada awal musim ini, ketika berseragam Barcelona, Griezmann dihantam kritik karena penampilan buruknya saat juara bertahan Liga Spanyol tersebut dikalahkan Athletic Bilbao dengan skor 1-0.
Ia pun bangkit dan menjawab kritikan dengan penampilan menakjubkan saat menghajar Real Betis dengan skor 5-2. Dalam pertandingan tersebut, Griezmann mencetak dua gol. Selepas pertandingan itu, Griezmann digadang-gadang dapat menggantikan posisi Lionel Messi dan Luis Suarez.
Kini, kritikan tajam kembali menghujani pemain berusia 28 tahun tersebut.
Griezmann menjadi sorotan karena gagal mencetak gol melalui tendangan penalti saat melawan Albania dan Andorra. Beruntung, dalam dua pertandingan tersebut, Perancis masih memperoleh kemenangan.
Ketika melawan Albania pada Minggu (8/9/2019) di Stade de France, Paris, tendangan Griezmann membentur tiang gawang. Namun, kegagalannya tersebut belum mendapatkan sorotan karena ia mampu menyumbangkan satu asis atas gol ketiga Perancis yang diciptakan Kingsley Coman. Pada pertandingan ini, Perancis menang dengan skor 4-1.
Akan tetapi, kegagalan Griezmann saat mengeksekusi tendangan penalti melawan Andorra sulit untuk tidak mendapatkan sorotan meskipun ia kembali menciptakan satu asis. Tekanan pun mulai ditujukan kepada pencetak gol terbanyak Piala Eropa 2016 tersebut.
Ia menembak dengan keras ke sisi kiri gawang dan mudah dibaca Josep Gomes. Padahal, Andorra adalah klub terlemah dan gawang Gomes telah kebobolan 14 gol.
Griezmann pun mengaku kesal atas kegagalannya tersebut. Ia ingin segera kembali berlatih untuk memperbaiki kelemahannya. ”Ini benar-benar menjengkelkan. Saya hanya perlu terus bekerja. Anda tidak akan berada dalam permainan terbaikmu setiap saat,” kata Griezmann.
Terlepas dari kegagalan Griezmann mengeksekusi tendangan penalti, Pelatih Perancis Didier Deschamps mengaku puas memperoleh enam poin dalam dua pertandingan kandang. Kemenangan tersebut dapat menjadi modal untuk menghadapi dua laga penting bulan depan ketika bertemu Eslandia dan Turki.
”Kami datang bersama untuk mendapatkan enam poin pada bulan September. Bulan depan, kami akan bertanding melawan dua rival utama kami. Enam poin di sini bagus, tetapi enam berikutnya akan menjadi sangat penting juga,” kata Deschamps.
Hingga pertandingan keenam, Perancis berada di peringkat pertama dengan raihan 15 poin. Mereka hanya unggul selisih gol dari Turki sehingga pertemuan kedua tim pada bulan depan akan sangat menentukan kelolosan ke Piala Eropa 2020. Pada pertemuan pertama di Turki, Perancis kalah dengan skor 2-0.
Sementara itu, Eslandia berada di peringkat ketiga dengan raihan 12 poin. Mereka kehilangan tiga poin setelah kalah dari tuan rumah Albania dengan skor 4-2. Pertemuan melawan Perancis di Reykjavik pada 12 Oktober akan menjadi pertandingan yang sangat penting bagi mereka sebab hanya ada dua tim teratas yang berhak melaju ke putaran final tahun depan. (AFP/AP)