Kementerian Pariwisata dan Blibli.com Promosi ”Wonderful Indonesia” lewat Platform Daring
›
Kementerian Pariwisata dan...
Iklan
Kementerian Pariwisata dan Blibli.com Promosi ”Wonderful Indonesia” lewat Platform Daring
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pariwisata dan Blibli.com menandatangani nota kesepahaman program Wonderful Indonesia. Keduanya akan bekerja sama mempromosikan sekaligus memasarkan paket destinasi pariwisata nasional.
Blibli.com akan membuat pula laman mikro dan desain khusus untuk pencitraan Wonderful Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman kedua instansi disaksikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan CEO Blibli.com Kusumo Martanto, Rabu (11/9/2019), di Jakarta.
Sebelumnya, Blibli.com meluncurkan subkategori Blibli Travel pada 2016. Subkategori ini menjual aneka paket wisata dan kebutuhan perjalanan ke sejumlah destinasi populer di Indonesia. Contoh destinasi populer adalah Dieng, Wakatobi, Banyuwangi, dan Danau Toba. Pada semester I-2019, pertumbuhan penjualan paket mencapai 300 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas Sekretaris Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani dalam keterangan tertulis menyebutkan, kemajuan teknologi digital berperan penting dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Kerja sama dengan Blibli.com diharapkan bisa mendorong pelaku usaha pariwisata berskala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memasarkan bisnis jasa.
Dia menjelaskan, Blibli.com akan mengadakan pelatihan bisnis bagi UMKM agar mampu meningkatkan kualitas produknya. Nantinya, melalui laman mikro Wonderful Indonesia, warga yang berkunjung ke Blibli.com bisa mengakses produk jasa yang tersedia di area destinasi.
Senior Vice President Product Category Blibli.com Lay Ridwan Gautama memandang UMKM berperan penting memperkenalkan produk lokal Indonesia kepada wisatawan. Platform penjualan daring memungkinkan mereka menjangkau pasar lebih luas.
Dalam siaran pers Senin (9/9/2019), Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) menyebutkan, kedatangan wisatawan internasional tumbuh 4 persen pada semester I-2019 dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Pertumbuhan ini dipimpin oleh Timur Tengah, lalu Asia Pasifik, Eropa, Afrika, dan Amerika.
UNWTO menyebut kedatangan turis mancanegara di Timur Tengah sebesar 8 persen, sedangkan Asia Pasifik 6 persen. Pertumbuhan kedatangan di Eropa, Afrika, dan Amerika tergolong moderat, berkisar 2-4 persen.
Destinasi di seluruh dunia menerima 671 juta kedatangan wisatawan internasional antara Januari dan Juni 2019 atau 30 juta lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata III-2019, kemarin, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan, pertumbuhan pariwisata Indonesia meraih peringkat kesembilan tercepat di dunia, dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara 67,6 persen selama 2014-2018.
Sekitar 50 persen wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia merupakan generasi milenial. Mereka terbiasa melihat, memesan, dan membayar secara digital.