logo Kompas.id
Potensi Hujan Buatan di...
Iklan

Potensi Hujan Buatan di Kalimantan

Hujan buatan dari teknologi modifikasi cuaca menjadi alternatif untuk menekan kebakaran hutan dan lahan gambut yang sulit dikendalikan. Melihat potensi bibit-bibit awan di ruang udara Kalimantan, teknologi modifikasi cua

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ROs9lX3E79oNFTPhs7Boo3vjsfQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190902RAM-Kebakaran-Lahan-IIISILO.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Akibat kondisi lahan yang kering, kebakaran lahan kembali merebak di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel, Senin (2/9/2019). Dalam tiga hari terakhir titik panas di Sumsel mencapai 131 titik panas. Kebakaran tersebar di beberapa wilayah seperti Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Musi Banyuasin. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berupaya membuat hujan buatan untuk mengurangi dampak kebakaran.

JAKARTA, KOMPAS— Hujan buatan dari teknologi modifikasi cuaca menjadi alternatif untuk menekan kebakaran hutan dan lahan gambut yang sulit dikendalikan. Melihat potensi bibit-bibit awan di ruang udara Kalimantan, teknologi modifikasi cuaca berpotensi segera diterapkan di Kalimantan.

Modifikasi cuaca dilakukan dengan menaburkan garam dari pesawat terbang pada bibit-bibit awan untuk memicu hujan turun. Guyuran air hujan diharapkan dapat memadamkan kebakaran lahan dan membersihkan kabut asap.

Editor:
haryodamardono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000