Timnas U-19 mampu membalas kekalahan dari timnas U-19 Iran. PAda perjumpaan kedua di Yogyakarta, David Maulana dan kawan-kawan menang, 1-0.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS—Tim nasional Indonesia U-19 menundukkan Iran U-19, 1-0, pada laga uji coba di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Rabu (11/9/2019). Kedisiplinan permainan menjadi kunci kemenangan “Garuda Muda” dalam laga tersebut.
Gol semata wayang timnas U-19 dilesakkan Sutan Diego Armando Zico menit ke-54. Gol itu bermula dari serangan balik yang diinisiai kapten David Maulana. Kejelian David melihat M Supriyadi, pemain sayap yang berdiri bebas, berlanjut menjadi serangan balik cepat. Usai melewati satu pemain, Supriyadi melakukan umpan terobosan kepada Zico yang meneruskan ke yang gagal ditahan oleh Amir Hossein Nikpour, kiper Iran U-19.
Fakhri Husaini, Pelatih timnas U-19, bersyukur atas kemenangan pada laga tersebut. Ia puas dengan penampilan anak asuhnya di lapangan. Kemenangan itu diharapkan mampu memotivasi para pemain agar trersu tampil konsisten.
Namun, kemenangan itu tidak diraih dengan mudah. Tim Iran U-19 berusaha mengeksploitasi keunggulan postur tubuh mereka dengan mengirimkan bola-bola atas sehingga bisa menantang duel udara.
Kondisi itu beberapa kali menghasilkan kemelut di depan gawang Indonesia. Beruntung, dua penjaga gawang yang dimainkan bergantian oleh Fakhri, yaitu Ernando Ari dan Muhammad Adisatryo, tampil begitu apik. Situasi membahayakan berhasil diamankan sehingga gawang “Garuda Muda” tidak kebobolan.
“Sepanjang pertandingan semua pemain berjuang sekuat tenaga dan bertempur tanpa rasa takut. Ini cerminan, bahwa ketika mereka memakai kostum ‘Garuda’ harus bisa mengeluarkan segalanya,” kata Fakhri.
Bola atas menjadi kelemahan “Garuda Muda” pada laga pertama kedua tim di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, akhir pekan lalu. Pada laga tersebut, timnas U-19 menyerah kalah, 2-4. “Garuda Muda” seolah ciut kala diajak berduel udara dalam setiap skema bola atas.
Kelemahan itu pula yang berusaha diantisipasi Fakhri. Ia menginstruksikan anak asuhnya agar tidak takut terhadap duel-duel udara. “Kalian boleh kalah tinggi, tetapi jangan kalah nyali. David yang tingginya 165 cm berani duel dengan pemain Iran yang tingginya sampai 180 cm,” kata Fachry.
Pelatih Tim Nasional Iran U -19 Sirous Pourmousavi mengatakan, anak asuhnya bermain sudah cukup baik dalam laga itu. Tetapi, kesalahan kecil berbuah gol bagi “Garuda Muda”. Kebugaran menjadi persoalan yang menghambat anak asuhnya bermain lebih optimal lagi.
“Kami sebenarnya bermain lebih baik pada laga ini dibandingkan laga sebelumnya. Kami juga membuat kesempatan. Tetapi, kami ada masalah untuk recovery. Pemain cukup kelelahan dalam laga ini,” ujar Sirous.