logo Kompas.id
Politisi Muda, Jokowi dan KPK
Iklan

Politisi Muda, Jokowi dan KPK

Oleh
Fachry Ali
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6dmpEjyTx8U_2ug9CIiPcNo4qx0=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fkompas_tark_23975909_141_0.jpeg
KOMPAS/JOHNNY TG

Fachry Ali

Abad lalu, saya dan Suharso Monoarfa, kini pejabat ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menulis di koran ini dengan judul “Politik Pasca Nasi” ("Kompas", 1-2/9/1992). Tulisan itu usulan pengakhiran tekanan berlebihan terhadap pembangunan ekonomi (“politik nasi”) dan mulai menerapkan demokrasi (“politik pasca-nasi”) sampai pergantian abad. Kita tahu, pada 1998, enam tahun setelah tulisan itu, melalui reformasi kaum muda, sistem politik demokrasi ditegakkan.

Pada 2014, ketika abad berganti, dengan judul “Yudhoyono, Jokowi dan KPK” (Kompas, 15/9/ 2014), saya menyatakan bahwa efek dari demokratisasi politik sejak 1998 melahirkan tiga hal pokok. Pertama, karena kenangan kolektif rakyat tentang pemimpin gagah mempesona telah terpatri sejak kemerdekaan 1945, maka Susilo Bambang Yudhoyono, (seorang jenderal berpenampilan gagah dari kalangan elite), terpilih menjadi presiden ketika, sejak 2004, rakyat diberi hak memilih secara langsung.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000