Kepergian Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie meninggalkan duka mendalam. Selain berjasa memimpin Indonesia melewati masa transisi krusial pada akhir 1990-an, Habibie telah berperan sebagai inspirator penting bagi bangsanya. Ia memberi visi yang sungguh memotivasi bahwa melalui penguasaan teknologi seperti teknologi penerbangan, terbuka jalan lebar bagi Indonesia untuk meraih kemajuan.
Selama hidupnya, Habibie melihat bahwa Indonesia juga akan maju jika berhasil mengganti komoditas migas dan tradisional menjadi nonmigas nontradisional. Sosok Habibie yang inspiratif itu juga diakui Presiden Joko Widodo. Bagi Presiden, Habibie adalah ilmuwan kelas dunia yang juga menjadi Bapak Teknologi Indonesia.
”Pak Habibie kita kenal sebagai seorang ilmuwan kelas dunia juga Bapak Teknologi Indonesia, serta dia adalah Presiden ketiga RI. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran dan bisa melanjutkan apa yang dicita-citakan oleh Bapak Prof BJ Habibie selama masa hidupnya,” ungkap Presiden Jokowi, Rabu (11/9/2019), di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Presiden mengakui tiba di RSPAD pada Rabu sore, tetapi saat itu Habibie sudah meninggal. Pertemuan terakhir terjadi saat Jokowi menjenguk Habibie pada 9 September lalu. Ketika itu pun sudah tak ada komunikasi karena Habibie dalam kondisi sakit.
Menurut Presiden Jokowi, Habibie merupakan tokoh yang selalu mendukung serta memberikan masukan dan solusi atas setiap persoalan di Indonesia, baik terkait ekonomi maupun kebangsaan. ”Sering datang ke Istana atau saya datang ke rumah Pak BJ Habibie. Beliau seorang negarawan yang patut dijadikan contoh dalam kehidupan,” ujarnya.
Habibie, kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, meninggal setelah menjalani perawatan intensif sejak 1 September 2019. Dukacita juga disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla. ”Kita telah kehilangan putra terbaik bangsa.Semoga almarhum mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya,” ujar Wapres.
Sehari sebelumnya, Kalla ditemani Ibu Mufidah menjenguk Habibie yang menjalani perawatan intensif di RSPAD. Pemerintah telah menetapkan hari berkabung nasional. Seluruh lembaga pemerintah dan instansi swasta serta masyarakat diimbau mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari hingga Sabtu (14/9).
Perintah untuk mengibarkan bendera setengah tiang ini tertuang dalam Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B-1010/ M.Sesneg/Set/TU.00/09/2019 yang ditandatangani beberapa saat setelah Habibie wafat.
”Kami mengajak masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang. Kami tetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari sampai 14 September,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Sekretariat Negara, Rabu malam.
Dalam surat edaran Mensesneg dijelaskan bahwa pengibaran bendera setengah tiang dilakukan untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Habibie, putra terbaik bangsa. Kemarin malam, jenazah Habibie dibawa dari RSPAD Gatot Soebroto ke rumah duka di Kuningan, Jakarta. Jenazah Habibie akan diserahkan ke negara, Kamis (12/9) pukul 12.30.
Kemudian, pada pukul 13.00, jenazah diantar ke Taman Makam Pahlawan. Adapun upacara pemakaman dijadwalkan dimulai pukul 14.00 dan Presiden Jokowi akan menjadi inspektur upacara.
Sosok kunci
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melayat ke kediaman almarhum di Kuningan, Rabu malam, mengatakan, Habibie berjasa banyak bagi Indonesia. Ia merupakan sosok kunci tatkala Indonesia bertransisi menjadi negara demokratis.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro menjuluki BJ Habibie sebagai peletak fondasi ekonomi pascakrisis. Fondasi kuat yang dibangun Habibie, menurut dia, memudahkan presiden-presiden selanjutnya dalam merancang pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan, hingga akhir hayatnya, Habibie terus menjadi inspirasi bagi cendekiawan Muslim untuk terus mengikuti perkembangan ilmu teknologi tanpa harus meninggalkan iman dan ketakwaan. ”Hingga akhir hayatnya,beliau masih aktif memberikan sumbangsih pengetahuan bagi bangsa dan negara,” ujar Jimly.
Habibie merupakan Ketua Dewan Kehormatan ICMI dan pernah menjabat Ketua ICMI yang pertama pada 1990-1995. Ia menjadi salah satu pencetus gagasan agar umat Islam harus terdidik dan terus mengikuti perkembangan teknologi.
Di Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan dukacita atas berpulangnya Habibie. ”Banyak orangtua bilang ke anaknya, ’harus cerdas seperti Pak Habibie’. Saya dulu juga mengalami momen itu,” kata Ridwan.