Angkutan Terusan Semarang-Pati Tingkatkan Aksesibilitas Daerah
›
Angkutan Terusan Semarang-Pati...
Iklan
Angkutan Terusan Semarang-Pati Tingkatkan Aksesibilitas Daerah
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 4 Semarang meluncurkan angkutan terusan berupa mikrobus, dengan rute Semarang-Pati pulang-pergi, melewati Kabupaten Demak dan Kudus.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 4 Semarang meluncurkan angkutan terusan berupa minibus, dengan rute Semarang-Pati pulang-pergi, melewati Kabupaten Demak dan Kudus. Angkutan terusan ini diharapkan meningkatkan aksesibilitas daerah di Jawa Tengah.
Peluncuran angkutan dilakukan di Stasiun Semarang Tawang, Jumat (13/9/2019). Executive Vice President PT KAI Daop 4, M Nurul Huda Dwi Santoso, mengatakan, selama ini, sejumlah penumpang yang tiba di stasiun di Semarang kerap kebingungan mencari transportasi terusan.
Angkutan terusan Semarang-Pati (PP) diharapkan dapat mengatasi masalah itu, sekaligus mendukung program pemerintah pusat. "Ini mewujudkan adanya integrasi antarmoda. Selain itu, kemudahan sarana untuk mobilitas ini juga mendukung pengembangan pariwisata," ujar Huda.
Bus itu berangkat lima kali sehari dengan rute Stasiun Semarang Poncol-Stasiun Semarang Tawang-Demak-Kudus-Pati (PP). Dari Semarang Poncol pukul 02.15, 06.50, 11.30, 13.45, dan 20.10. Sementara keberangkatan dari Pati pukul 04.00, 07.30, 12.00, 16.30, dan 18.00.
Harga tiket selama masa promo yakni Rp 60.000, sudah termasuk asuransi Jasa Raharja. Berkapasitas 12 tempat duduk, bus tersebut dilengkapi AC, LCD TV dan sistem suara, serta USB charger di setiap kursi. Waktu tempuh Semarang-Pati berkisar 3 jam-3,5 jam.
Adapun tiket dapat dibeli di gerai di stasiun serta agen di Demak, Kudus, dan Pati. "Ke depan, layanan pembelian terintegrasi dengan aplikasi KAI Access. Jadi, nantinya calon penumpang bisa membeli tiket kereta api sekaligus angkutan terusan," ucap Huda.
Angkutan terusan Semarang-Pati (PP) menjadi alternatif, baik bagi warga Semarang maupun Demak, Kudus, dan Pati. Apalagi, masyarakat umum yang tidak menaiki kereta api juga bisa membeli tiket angkutan terusan tersebut. Masyarakat menjadi lebih banyak pilihan.
"Adanya armada ini mendekatkan Semarang dengan daerah di sekitarnya. Pariwisata, baik di Semarang, seperti Kota Lama, maupun obyek wisata di Demak, Kudus, dan Pati diharapkan semakin berkembang," kata General Manager Transportasi PT Kereta Api Pariwisata, Parevin Marhaenianto.
Muhammad Haris (27), warga Pati yang berdomisili di Kota Salatiga, mengatakan, terbantu dengan adanya angkutan terusan Semarang-Pati. Terlebih, saat hendak pulang ke rumah orangtuanya di Kayen, Pati, setelah menjalankan tugas di Kota Tegal dan Pekalongan.
Selama ini, setelah tiba di Stasiun Semarang Poncol atau Semarang Tawang, ia biasanya naik bus ke arah Pati. "Dengan angkutan terusan, tak perlu mencari kendaraan lain. Namun, kalau harganya lebih murah dan titik pemberhentian lebih banyak akan lebih baik," kata Haris.
Di daerah lain, angkutan terusan yang telah beroperasi yakni Stasiun Purwokerto menuju Purbalingga, Banjarnegara, dan berakhir di Wonosobo (PP). Angkutan terusan Stasiun Cibatu-Garut juga sempat beroperasi, tetapi kini berhenti seiring berlangsungnya reaktivasi jalur rel kereta api Cibatu-Garut.