Ajang musik Balkonjazz Festival 2019 yang digelar Sabtu (14/9/2019), tidak sekadar pentas hiburan bagi masyarakat, tetapi juga ajang promosi memperkenalkan 20 balai ekonomi desa.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Ajang musik Balkonjazz Festival 2019 yang akan digelar Sabtu (14/9/2019), tidak sekadar menjadi pentas hiburan bagi masyarakat. Acara ini juga merupakan ajang promosi untuk memperkenalkan 20 balai ekonomi desa (balkondes) di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, berikut semua potensinya.
“Balkonjazz bukan pertunjukan musik biasa. Ini adalah ajang yang merupakan perpaduan antara musik, potensi desa, dan budaya lokal,” ujar Direktur PT Manajemen Community Based Tourism (CBT) Nusantara, Jatmika Budi Santosa, dalam acara press conference terkait pelaksanaan Balkonjazz Festival 2019, di Balkondes Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (13/9/2019).
Pembangunan balkondes merupakan program Kementerian BUMN, yang bertujuan meningkatkan gairah berwisata di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang. Dengan didampingi BUMN pendamping masing-masing, setiap balkondes dibangun dengan dana APBN, sebesar Rp 1 miliar.
Para pengunjung, termasuk para artis penampil, nantinya juga bisa menjadi influencer yang membantu mempromosikan balkondes.
Pembangunan balkondes mulai dilakukan sejak 2016. Melihat perkembangannya selama tiga tahun terakhir, menurut dia, balkondes memang masih membutuhkan event, sebagai sarana untuk menarik kunjungan.
Ajang kekinian seperti musik, menurut dia, juga bisa memberi manfaat lebih. Para pengunjung, termasuk para artis penampil, nantinya juga bisa menjadi influencer yang membantu mempromosikan balkondes.
“Jika nantinya acara ini dihadiri oleh 5.000 orang misalnya, maka, para pengunjung tersebut secara otomatis akan menggaungkan, mempopulerkan balkondes pada ratusan atau ribuan orang lain, yang menjadi follower-nya di akun media sosial masing-masing,” ujarnya.
Jatmika mengatakan, sejauh ini, angka kunjungan ke balkondes di kawasan Borobudur terus meningkat. Pada 2016, jumlah pengunjung mencapai 91.000 orang. Tahun 2018, jumlah pengunjung bertambah menjadi 250.000 orang, dan di tahun 2019, selama setengah tahun ini, jumlah pengunjung telah mencapai 247.000 orang. Hingga akhir 2019, jumlah pengunjung ke 20 balkondes, ditargetkan mampu mencapai 500.000 orang.
Direktur Umum PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono, mengatakan, pentas musik Balkonjazz di lokasi pedesaan dimaksudkan membuka pandangan semua orang bahwa di kawasan Borobudur, semuanya menarik untuk menjadi lokasi perhelatan seni pertunjukan, terutama musik.
Selain itu, menurut dia, Balkonjazz ini dimaksudkan juga menjadi sarana promosi Balkondes. “Dengan menggelar acara semacam ini, kami pun ingin menunjukkan bahwa Balkondes menjadi obyek yang menarik untuk dikunjungi,” ujarnya.
Balkonjazz adalah pergelaran musik yang bisa dikunjungi secara gratis tanpa tiket pengunjung. Menampilkan delapan artis dan grup musik, acara ini diharapkan bisa menarik 5.000 pengunjung. Keseluruhan penyelenggaraan acara didanai oleh Kementerian BUMN, dengan nominal anggaran sekitar Rp 3 miliar.
Dalam Balkonjazz, nantinya juga akan digelar acara Pasar Balkon. Pasar ini terdiri dari 150 gerai yang menjual beragam benda kerajinan produksi usaha kecil menengah di desa-desa Kecamatan Borobudur.
Inisiator dan Direktur Balkonjazz Festival 2019, Bakkar Wibowo, mengatakan, dengan misi mempromosikan potensi ekonomi lokal, Balkonjazz menjadi ajang musik unik yang berbeda dengan pertunjukan musik lainnya. Ke depan, dia pun berharap bisa menyelenggarakan acara musik dengan tujuan serupa, di banyak tempat lainnya di Indonesia.