Kisah Hampir Sempurna
KISAH perjalanan hidup Siti Nurhaliza, sang diva asal negeri jiran Malaysia, sepertinya bisa dibilang hampir sempurna. Mulai dari karier bernyanyinya, pencapaian finansial, hingga belakangan pernikahannya dengan pengusaha kaya di negerinya, Khalid Mohd Jiwa.
Ada penantian panjang dalam kehidupan pernikahannya. Sebelas tahun Siti dan suami menunggu kehadiran sang buah hati, Siti Aafiyah, yang lahir pada 19 Maret 2018. Sang suami sendiri telah memiliki empat putra dari pernikahan sebelumnya.
Dalam banyak kesempatan, Siti selalu mengajak serta anaknya, termasuk saat tampil bernyanyi. Seperti saat menggelar konser ”come back” pada Februari 2019 di tiga negara, termasuk Indonesia. Ketika itu, dari atas panggung Siti memperkenalkan sang buah hati.
Aafiyah hadir bersama sang ayah di deretan kursi VVIP di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta. Siti bahkan membawakan lagu karangannya, ”Comel Pipi Merah”, yang ia ciptakan saat sang putri masih dalam kandungan.
”Sejak masih dalam kandungan, Aafiyah terbiasa dengar ibunya bernyanyi. Dia terbiasa dengan sound keras dan tidak pernah terganggu di tempat bising. Saat saya bernyanyi pun sekarang, dia suka meniru, menjerit, dengan bahasa dialah,” tutur Siti sambil tertawa.
Kisah-kisah bahagia itu Siti paparkan saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Kompas, Jakarta, Jumat, beberapa pekan lalu. Siti hadir di Jakarta untuk mempromosikan produk kosmetik buatannya, Simplysiti. Sejak beberapa tahun terakhir, Siti memang terjun ke dunia bisnis.
Bisnisnya cukup sukses untuk menambah pundi-pundi kekayaannya. Dia bahkan dikabarkan menjadi wanita terkaya ketiga di negerinya oleh sebuah situs, Savemoney.my. Hal itu juga dikutip oleh situs berita www.utusan.com.my.
Situs www.utusan.com.my menyebut kekayaan Siti mencapai 50 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 170 miliar. Posisi pertama wanita terkaya diduduki Lee Kim Hua, ahli waris resor wisata terkenal dunia Genting Highland, dan posisi kedua diduduki oleh artis film Michelle Yeoh.
Berusaha total
Siti menganggap semua itu sebagai bagian dari fase kehidupannya, baik saat bernyanyi, berbisnis, maupun dalam berumah tangga. Siti mengaku selalu berupaya total dan bekerja keras untuk memberikan yang terbaik. Semua yang telah dia capai merupakan bagian dari naik turun kehidupan.
”Alhamdulillah, Allah sudah atur yang terbaik untuk kehidupan saya. Saya memulai bisnis Simplisity sejak 2010. Tidak hanya dalam berbisnis, saat masih bernyanyi pun saya berusaha fokus dan bekerja keras. Malah saat sakit, saya tetap bernyanyi. Sekarang ini, saya tinggal maintain (kesuksesan) yang telah dicapai dengan terus menghasilkan album atau singel berkualitas,” tutur Siti.
Saat berkeluarga pun, Siti mencoba tetap total. Pada fase itu, ketika dirinya pertama kali memasuki mahligai kehidupan berumah tangga, Siti pernah memutuskan untuk stop total bernyanyi dan konser setidaknya selama tiga tahun.
Setelah tiga tahun, Siti meminta izin suaminya untuk kembali bernyanyi dan membuat album. Pada saat yang sama, Siti dan suami juga terus berupaya mendapatkan buah hati, termasuk dengan berdoa dan menjalani berbagai macam perawatan.
”Sebelas tahun menunggu (buah hati) itu, saya anggap sebagai honey moon. Jadi, semuanya sekarang sudah serba puas. Menjadi penyanyi, istri, lalu menjadi ibu di usia 40-an tahun, dan sekarang sebagai wanita pebisnis. Jadi, saya ibarat go with the flow,” ujar Siti sambil tersenyum.
Siti menambahkan, masih terlalu dini untuk bisa mengetahui apakah sang putri memiliki talenta yang sama dengan dirinya. Kalaupun kelak Aafiyah ingin mengikuti jejaknya berkarier di bidang musik, Siti tidak akan melarang.
Meskipun demikian, tambah Siti, sang ayah memang cenderung ingin putrinya kelak terjun ke bidang bisnis. Khalid, menurut Siti, juga ingin Aafiyah belajar agama Islam secara lebih mendalam.
”Tapi, saya juga tidak akan menolak jika Allah bagi (beri) dia bakat (bernyanyi). Kalau memang ingin belajar musik, saya akan mendorong dia belajar profesional dan menguasai kemampuan memainkan instrumen musik. Soalnya, saya ini tak pandai (main) gitar atau piano,” ujar Siti.
Selain berbisnis memproduksi kosmetik dan perlengkapan toilet lain, seperti sabun, sampo, dan deodoran, Siti juga mendirikan perusahaan rekaman, media, dan hiburan, yaitu Siti Nurhaliza Productions (SNP).
Selain mengurus bisnis rekaman, SNP juga menangani penyelenggaraan konser-konser Siti, program-program acara yang melibatkan dirinya, bekerja sama dengan stasiun-stasiun televisi di Malaysia. Selain itu, juga ada perusahaan yang memproduksi dan memasarkan cendera mata terkait Siti serta bisnis mobile digital.
Meski beberapa sektor bisnis digeluti, Siti tidak berminat mendirikan dan mengelola perusahaan manajemen artis untuk mencari dan mengorbitkan bakat-bakat baru dalam dunia tarik suara. Butuh kesabaran dan komitmen besar, terutama waktu, untuk bisa mengelola dan mengarahkan artis-artis baru.
”Saya, untuk mengurus pekerjaan sendiri saja, sudah tak ada waktu. Sebetulnya, kepingin punya artis di bawah manajemen saya. Kalaupun ada yang perlu nasihat, saya bersedia. Saya lebih suka menjadi juri di ajang-ajang pencarian bakat,” ujar Siti.
Kerja keras
Menurut Siti, perkembangan teknologi informasi, terutama media sosial, sangat mempermudah orang-orang berbakat untuk bisa tampil ke permukaan. Meskipun demikian, untuk bisa menjadi artis besar, seseorang tetap harus berkomitmen mau bekerja keras dan menerima teguran atau masukan, serta merangkak dari bawah.
Siti mengenang, pada masa awal kariernya, dia harus bekerja keras, terutama saat mengikuti lomba-lomba menyanyi. Tak jarang, dia harus bepergian jauh dengan menumpang mobil atau bus menuju suatu tempat. Berbeda dengan sekarang, banyak orang bisa dengan mudah viral dan terkenal lewat dunia maya.
”Sekarang ini mudah sekali. Ada Youtube atau Instagram. Hanya di ujung jari sajalah, orang menyanyi bagus, di-upload lalu viral, dan terkenal. Cuma, untuk bisa jadi artis berkualitas, kita tetap harus tahu bagaimana tampil di atas pentas sebenarnya. Hanya di situlah penyanyi bisa dilihat kemampuannya,” tutur Siti, menambahkan.
Akhir tahun ini, Siti berencana meluncurkan album barunya. Album ini akan berisi beberapa lagu dari sejumlah singel yang telah dia keluarkan, empat lagu baru dan satu lagu Melayu. Bagi Siti, membawakan lagu bergenre Melayu sudah jadi semacam keharusan lantaran dirinya sejak awal dibesarkan di keluarga seniman lagu-lagu tradisional tersebut.