Bayi laki-laki kembar tiga identik yang lahir prematur pada Sabtu (14/9/2019), masih dipantau secara intensif oleh dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS - Bayi laki-laki kembar tiga identik yang lahir prematur pada Sabtu (14/9/2019), masih dipantau secara intensif oleh dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ketiga bayi dalam kondisi sehat, tetapi berat badan yang kurang menyebabkan ketiganya harus ditempatkan di dalam inkubator.
“Saat ini kondisinya stabil. Menangisnya kuat, bayinya kemerahan, geraknya aktif. Kami terus memantau kondisinya karena bayi-bayi dengan berat badan lahir rendah ini berisiko, sangat rentan sekali terhadap perubahan suhu dan juga nutrisi juga diperhatikan,” papar Dokter Spesialis Anak RSUD Majenang Karmono Sutadi, Senin (16/9).
Karmono menyampaikan, ketiga bayi ini lahir prematur pada usia kehamilan 32 minggu. Berat badan ketiganya pun kurang dari 2,5 kilogram. Bayi pertama memiliki berat badan 1.576 gram, bayi kedua berbobot 1.473 gram, dan bayi ketiga 1.607 gram. “Mungkin perlu waktu dua sampai tiga minggu agar berat badannya bisa naik paling tidak hingga 1.700-1.800 gram,” tuturnya.
Dalam pemantauan intensif di masing-masing inkubator, lanjut Karmono, ketiga bayi dirawat dengan suhu 36,5-37,5 derajat celsius, kelembaban 70-80 persen, serta diberi susu formula untuk berat badan lahir rendah. “Yang penting napasnya bagus, kemerahan, geraknya aktif, minumnya bagus, dan pipisnya banyak,” katanya.
Fenomena bayi kembar tiga identik ini langka dengan angka perbandingan 10 kelahiran per 1.000 kelahiran.
Dokter Spesialis Kebidangan dan Kandungan RSUD Majenang Tatang Mulyana menyampaikan, fenomena bayi kembar tiga identik ini langka dengan angka perbandingan 10 kelahiran per 1.000 kelahiran. “Pada usia dua bulan kehamilan, tampak kembar dua, tetapi pada bulan ketiga baru tampak kembar tiga. Salah satu janin membelah diri lagi,” tutur Tatang.
Tatang menyampaikan, proses persalinan ketiga bayi ini normal dan ketiganya lahir dalam waktu sekitar 6 menit. “Prosesnya cepat dan normal karena ketiganya lahir dengan posisi kepala terlebih dahulu,” katanya.
Menurut Tatang, bayi kembar tiga ini juga karena adanya faktor keturunan dari keluarga. Ketiga bayi laki-laki ini adalah anak pasangan Dwi Nurhanifah (32) dan Bustam (43), warga Gandrungmangu, Cilacap. “Cucu dari Pakde (paman) ada juga yang kembar. Mungkin kakek saya juga ada yang kembar,” ujar Bustam.
Dwi Nurhanifah mengaku senang dan bersyukur atas kelahiran ketiga anak laki-lakinya itu. Pasangan yang bekerja sebagai guru itu kini mempunyai lima anak laki-laki. Kedua kakak bayi kembar tiga ini adalah Adam Aulia (12) dan Ibrahim Asafini (8). “Saya senang karena ini adalah anugerah dari Allah. Tidak semua orang bisa dikaruniai bayi kembar tiga,” kata Dwi.
Dwi menyampaikan, saat mengandung bayi kembar tiga ini terasa lebih berat dibandingkan saat mengandung anak pertama dan keduanya. “Saya juga lebih sering makan dan ngemil,” ujar Dwi.
Baik ketiga bayi dan Dwi masih sama-sama dirawat di RSUD Majenang. Dwi masih dalam kondisi lemah dan merasa agak pusing. Selain itu, air susu ibu pun masih belum keluar. Ketiga bayi pun belum dapat dipersatukan dengan ibunya karena masih di dalam inkubator.
Fenomena bayi kembar tiga laki-laki juga pernah terjadi di Majenang pada 18 Mei 2019. Tiga bayi laki-laki itu adalah anak pasangan Juminem (37) dan Sakimin (45).