logo Kompas.id
Belajar dari Keharmonisan...
Iklan

Belajar dari Keharmonisan Budaya Lokal Maluku

Kebudayaan nasional menjadi puncak kebudayaan daerah sehingga nilai-nilai lokal perlu terus dikembangkan. Di Maluku, misalnya, persatuan dan kesatuan mesti menjadi nilai yang terus ditanamkan.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LFtCb4fhAv1bgRaIUkTOs-9-fjs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F4bb30969-7147-4e24-bd45-be7f7f7bf775_jpeg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Dialog Kebangsaan pada kegiatan Internalisasi Nilai Kebangsaan (Inti Bangsa) 2019 di Ambon, Maluku, Selasa (17/9/2019). Acara ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai budaya lokal yang dapat dibagikan oleh guru sejarah kepada murid-muridnya.

AMBON, KOMPAS — Kebudayaan nasional menjadi puncak kebudayaan daerah sehingga nilai-nilai lokal perlu terus dikembangkan. Di Maluku, misalnya, persatuan dan kesatuan mesti menjadi nilai yang terus ditanamkan agar konflik yang pernah meletup pada 1999 hingga 2002 tidak terulang lagi.

Dosen Sejarah Universitas Pattimura, Usman Thalib, dalam dialog kebangsaan pada kegiatan Internalisasi Nilai Kebangsaan (Inti Bangsa) 2019 di Ambon, Maluku, Selasa (17/9/2019), mengatakan, konflik yang pernah terjadi di Maluku pada 1999 hingga 2002 akibat ketidakseimbangan dalam berbagai aspek.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000