Jenazah pegiat HAM dan pengamat sosial-ekonomi pertanian HS Dillon dikremasi di Krematorium Mumbul, Nusa Dua, Bali, Selasa (17/9/2019) siang. HS Dillon tutup usia di Bali pada Senin, 16 September 2019.
Oleh
Cokorda Yudistira
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Jenazah pegiat hak asasi manusia dan pengamat sosial-ekonomi pertanian Harbrinderjit Singh Dillon dikremasi di Krematorium Mumbul, Nusa Dua, Bali, Selasa (17/9/2019) siang. HS Dillon tutup usia di Bali pada Senin, 16 September 2019.
Putra sulung almarhum, Haryasetyaka Singh Dillon, mengatakan, jenazah almarhum diserahkan pihak keluarga ke negara melalui upacara militer di Rumah Duka Rumah Sakit Angkatan Darat Udayana, Denpasar, Selasa.
”Almarhum diperabukan di Krematorium Kerta Semadi Mumbul dan abunya nanti akan kami bawa ke Jakarta,” kata Haryasetyaka di Rumah Duka RSAD Udayana, Denpasar. ”Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden dan Panglima TNI atas bantuan yang diberikan kepada kami,” lanjutnya.
Sebelumnya, HS Dillon dan istri, Drupadi S Harnopidjati, berada di Bali untuk berlibur. Haryasetyaka mengungkapkan, ayahnya menyenangi Bali dan pernah mengungkapkan keinginannya menjadikan Bali sebagai tempat peristirahatannya.
”Sekitar sebulan lalu, bapak jatuh sakit saat berada di Bali,” ujarnya.
Semasa hidup, HS Dillon aktif dalam kegiatan hak asasi manusia (HAM) dan antikorupsi selain memberikan perhatian bidang pertanian dan pengentasan warga dari kemiskinan. HS Dillon pernah menjadi komisioner di Komisi Nasional HAM, anggota Tim Gabungan Antikorupsi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan. HS Dillon turut mendirikan Yayasan Standar Pelaporan HAM Internasional (The Foundation for International Human Rights Reporting Standards/FIHRRST).
Bapak memilih Bali sebagai rumah terakhir beliau.
Setelah sekitar sebulan dalam perawatan di rumah sakit di Bali, HS Dillon yang lahir di Medan, 23 April 1945, meninggal pada Senin (16/9/2019). Haryasetyaka menyatakan, keluarga mendampingi ayahnya ketika sakit hingga tutup usia pada umur 74 tahun. HS Dillon meninggalkan seorang istri, tiga putra, dan dua cucu.
”Bapak memilih Bali sebagai rumah terakhir beliau,” kata Haryastyaka.
Pelepasan jenazah dari pihak keluarga ke negara melalui upacara militer. Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto memimpin upacara militer penerimaan jenazah HS Dillon di Rumah Duka RSAD Udayana, Selasa. Keluarga almarhum, termasuk istri dan ketiga putra HS Dillon, turut memberikan penghormatan terakhir dalam prosesi upacara militer di RSAD Udayana.
Benny menyatakan, almarhum mendapat penghormatan dari negara atas pengabdian dan jasa kepada bangsa. HS Dillon menerima anugerah Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Joko Widodo pada 2015.