logo Kompas.id
Hilirisasi Kakao Terkendala...
Iklan

Hilirisasi Kakao Terkendala Pasokan Biji Kakao dan Bea Masuk

Pengembangan industri pengolahan kakao di Indonesia menghadapi masalah terbatasnya pasokan biji kakao dari dalam negeri. Selain itu, pelaku industri menghadapi tingginya tarif bea masuk dan pajak atas biji kakao impor.

Oleh
C ANTO SAPTOWALYONO
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-MynIhBSTw7QzFHK5a2TBpSA_gI=/1024x741/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fafc7ebc5-67b4-4a2d-b4f9-81139f235ac4_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama staf mencoba minuman rasa cokelat di salah satu gerai pameran. Memperingati Hari Kakao Indonesia 2019, Kemenperin menggelar pameran produk kakao dan cokelat yang bertemakan ”Bangga Cokelat Indonesia”. Pameran berlangsung di Plaza Pameran Industri Gedung Kemenperin, Jakarta, Selasa (17/9/2019), dan berakhir tanggal 20 September 2019.

JAKARTA, KOMPAS — Pengembangan industri pengolahan kakao di Indonesia menghadapi masalah terbatasnya pasokan biji kakao dari dalam negeri. Selain itu, pelaku industri menghadapi tingginya tarif bea masuk dan pajak atas biji kakao impor.

Data Kementerian Perindustrian, selain bea masuk 5 persen, biji kakao impor dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen dan Pajak Penghasilan 2,5 persen. Artinya, pelaku industri menanggung beban pajak 17,5 persen. Di sisi lain, produk kakao olahan asal negara ASEAN tidak dikenai bea masuk alias nol persen.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000