Produk reagensia Laboratorium Hepatika Mataram, NTB, yang meliputi reagensia virus hepatitis, HIV/AIDS, dan malaria tahun ini diharapkan bisa masuk dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Produk reagensia Laboratorium Hepatika Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang meliputi reagensia virus hepatitis, HIV/AIDS, dan malaria tahun ini diharapkan bisa masuk dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Lewat e-katalog pemasaran produk lebih cepat, hemat, dan efisien.
Menurut M Rizki, dari Bagian Humas Laboratorium Hepatika Mataram (LHM), Rabu (18/9/2019), produk telah diusulkan dimasukkan dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 2016. Namun, karena ada beberapa kendala, tahun ini baru kembali didorong.
”Saat ini, produk masih dalam proses pra-e-katalog. Pihak Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) sedang mengecek jenis dan penawaran harga produk,” kata Rizki.
Produk itu akan masuk e-katalog setelah LHM menandatangani kontrak dan kesanggupan memenuhi ketentuan yang berlaku dengan LKKP. ”Jadi, proses produk masuk e-katalog agak panjang, tetapi pihak LKKP selalu menghubungi kami untuk melengkapai kekurangannya sehingga kami tahu progresnya,” ujar Rizki.
Produk reagen LHM sudah ada yang merambah pasar internasional.
Direktur LHM Mulyanto mengatakan saat menawarkan produk LHM, pihaknya selalu ditanya produk sudah masuk e-katalog atau belum. ”Oleh karena itu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kami mengusulkan produk kami dimasukkan dalam e-katalog ke LKKP, ” kata Mulyanto.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pengadaan barang/jasa pemerintah diwajibkan melalui e-purchasing yang memuat daftar barang yang bisa dibeli yang sudah ada dalam e-katalog. Hal itu dilakukan agar pengadaan lebih terbuka, aman, efektif, dan akuntabel.
Produk-produk LHM merupakan rapid diagnostic test (RDT) yang dipasarkan melalui PT Hepatika, ke seluruh Indonesia. Meskipun umumnya untuk memenuhi pesanan rumah sakit dan klinik kesehatan di wilayah Indonesia Timur seperti kabupatan-kabupaten di Pulau Flores dan Papua, produk reagen LHM sudah ada yang merambah pasar internasional.
Produk itu adalah Malaria Kit Cassete. LHM secara rutin mengirim reagen malaria itu ke Tokyo Future LLC, di Tokyo, Jepang, sejak 2007, yang jumlahnya 1.200 tes per tahun.
LHM juga memproduki tes kehamilan, HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen), HVC (virus hepaptitis C) dalam kemasan kaset dan strip. Jenis produk yang terbanyak diproduksi adalah HBsAg yang tahun 2018 berjumah 95.800 tes. Produk digunakan oleh rumah sakit dan keperluan penelitian. Harga jual produk-produk itu relatif murah berkisar Rp 6.750-Rp 22.500 per tes.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) telah mengunjungi LHM. DPIM ingin menjadi agen pemasaran produk LHM di luar negeri baik di Malaysia maupun negara-negara Asia Selatan. Namun, kerja sama itu nantinya tergantung pada pembicaraan antara kedua pihak.