Tim Nusantara yang akan turun pada nomor downhill dan enduro ini fokus menjalankan misi khusus menginspirasi publik dan menebar ”racun” bersepeda, terutama sepeda gunung.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polygon berkolaborasi dengan dua tim balap sepeda gunung, Spartan Racing Team dan KJS Bike Samarinda, membentuk tim baru bernama Nusantara Team, Selasa (17/9/2019). Tim yang akan turun pada nomor downhill dan enduro ini fokus menjalankan misi khusus menginspirasi publik dan menebar ”racun” bersepeda. Bagi tim ini, podium adalah bonus dan bukan tujuan utama.
Tim ini dihuni empat pebalap terbaik Spartan maupun KJS. Mereka adalah dua atlet elite, yaitu Yavento Ditra Pranata dan Dedik Handika, serta dua atlet U-21, yaitu Bima Fikri Aldira, dan Ananda Bagus Efendi Dwi Putra.
Keempat pebalap ini dipersiapkan mengikuti kompetisi di dalam dan luar negeri. Tahun ini, mereka akan mengikuti ajang Indonesia Downhill di Gunung Bromo, akhir September dan pada November tampil dalam dua ajang Mad Enduro di Malaysia dan Chiangmai Enduro, Thailand.
”Tim ini memang dipersiapkan untuk menjadi wadah inspirasi bahwa pebalap Indonesia bisa tampil di level internasional,” ujar Manajer Nusantara Team Firman Tendrian di sela peluncuran tim di Jakarta. Pada tahap awal, ajang internasional yang disasar masih di sekitar Asia.
Menurut Firman, keinginan untuk tampil di ajang internasional merupakan impian banyak tim. Namun, mimpi itu sulit terwujud jika setiap tim berjuang sendiri. Oleh karena itu, ide berkolaborasi muncul sekitar 9 bulan lalu dan Polygon juga berkomitmen untuk memberikan dukungan moral dan material.
Nama ”Nusantara” dipakai untuk menggambarkan bahwa tim ini ingin menyatukan pebalap dari sejumlah daerah. Tidak tertutup kemungkinan tim ini berkembang lebih besar dan merambah ke nomor balap sepeda lainnya di luar kategori sepeda gunung. Dengan demikian, lebih banyak atlet yang bisa terlibat.
Audisi dan pelatihan
Dengan mengemban misi untuk menginspirasi, kegiatan Nusantara Team tidak hanya terfokus pada mengejar prestasi dan mengikuti kompetisi. Polygon, Spartan, dan KJS berusaha membuka diri dan menarik minat masyarakat untuk menekuni olahraga bersepeda melalui ajang audisi dan program pelatihan.
”Atlet-atlet itu banyak dan tersebar di daerah, selama ini mereka tidak punya panggung. Itulah mengapa audisi penting dilakukan,” ujar Direktur Polygon Indonesia William Gozali. Audisi tersebut bisa dilakukan dalam bentuk kompetisi.
Selain itu, Nusantara Team memiliki program pelatihan yang melibatkan keempat pebalap mereka. Dalam program ini, para pebalap ketika tidak sedang berkompetisi diharapkan bisa membagi ilmu kepada publik. Mereka bisa berbagi pengalaman ketika berlomba ataupun tips-tips bersepeda. (DEN)